REPUBLIKA.CO.ID, ATHENA -- Menteri Pembangunan Kawasan Pinggiran Yunani Makis Voridis mengkritik tajam konversi Hagia Sophia menjadi masjid. Yunani siap mempermalukan Bapak Bangsa Turki Mustafa Kemal Ataturk sebagai langkah perlawanan.
Voridis menekankan sikap Turki menunjukkan ketidakinginan berhubungan baik dengan negara Barat. Ia menganggap konversi Hagia Sophia menimbulkan kemarahan dan kesedihan di Yunani.
"Ini bentuk penghinaan. Hagia Sophia bukan sekadar monumen budaya dunia, melainkan simbol Kristen dan Ortodoks," kata Voridis dilansir dari Greek City Times, Senin (13/6).
Voridis siap memberi jawaban atas tindakan Turki tersebut. Salah satunya langkah simbolis mengubah kota kelahiran Mustafa Kemal Atatürk di Thessaloniki sebagai museum genosida Yunani.
"Saya pikir tindakan itu dapat dilakukan dalam waktu dekat ini," ungkap Voridis.
Voridis mengajak negara lain mempertimbangkan ulang kerja sama dengan Turki. Menurutnya, Presiden Erdogan sudah kelewat batas.
"Komunitas dunia harus sadar Turki adalah ancaman stabilitas dunia. Pesan itu harus disampaikan negara barat, bahkan dalam level ekonomi untuk membuat Turki menanggung konsekuensi," ucap Voridis.