Senin 13 Jul 2020 11:27 WIB

Jokowi Singgung Lagi Banyak Warga Jatim Enggan Pakai Masker

Jokowi meminta jajarannya menggelar kampanye masif protokol pencegahan Covid-19.

Rep: Dessy Suciati Saputri, Sapto Andika Candra, Antara/ Red: Andri Saubani
Petugas memberikan masker kepada pengunjung yang tidak memakai masker pada ritual adat Yadnya Kasada di Tengger, Gunung Bromo, Probolinggo, Jawa Timur, Senin (6/7/2020). Ritual yadnya kasada yang digelar dimasa pandemi COVID-19 itu, diberlakukan pembatasan untuk umat Hindu yang ada di Tengger saja. (ilustrasi)
Foto: ANTARA//Budi Candra Setya
Petugas memberikan masker kepada pengunjung yang tidak memakai masker pada ritual adat Yadnya Kasada di Tengger, Gunung Bromo, Probolinggo, Jawa Timur, Senin (6/7/2020). Ritual yadnya kasada yang digelar dimasa pandemi COVID-19 itu, diberlakukan pembatasan untuk umat Hindu yang ada di Tengger saja. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menyoroti banyaknya masyarakat di Jawa Timur (Jatim) yang masih enggan menggunakan masker. Padahal, kasus Covid-19 di wilayah tersebut semakin meningkat setiap harinya.

Berdasarkan laporan survei yang diterimanya, sekitar 70 persen masyarakat di Jawa Timur tak mau menggunakan masker.

Baca Juga

“Karena dari survei yang kita lihat misalnya saya mendapatkan laporan saat ke Jatim survei mereka di Jatim itu 70 persen masyarakat tidak menggunakan masker,” kata Jokowi saat membuka rapat terbatas percepatan penanganan dampak pandemi Covid-19 di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (13/7).

Oleh karena itu, Jokowi menginstruksikan kepada jajaran kementerian dan lembaga terkait untuk menggelar kampanye masif mengenai protokol kesehatan guna mencegah penularan Covid-19.

"Harus memasifkan kembali gerakan nasional disiplin protokol kesehatan mengenai jaga jarak, penggunaan masker, cuci tangan," katanya dalam rapat terbatas mengenai percepatan penanganan dampak pandemi Covid-19.

Kampanye penerapan protokol kesehatan, kata Jokowi, juga dengan melibatkan tokoh masyarakat, akademisi, relawan, TNI, dan Polri.

"Ini mobilisasi yang saya inginkan, mobilisasi di Polri, TNI, organisasi masyarakat, relawan, tokoh, di kampus, semua digerakkan untuk mengampanyekan itu sekaligus melakukan pengawasannya," kataPresiden.

Jokowi meminta agar gerakan nasional disiplin terhadap protokol kesehatan pun dimasifkan kembali. Baik mengenai pentingnya jaga jarak, penggunaan masker, maupun mencuci tangan menggunakan air sabun.

Jokowi ingin agar dibangun komunikasi yang partisipatif dan membangun kepercayaan masyarakat berbasis pada ilmu pengetahuan sains dan juga data sains. Hal ini dinilai penting untuk meningkatkan kesadaran pada masyarakat terutama kelompok rentan.

“Ini mobilisasi yang saya inginkan, mobilisasi di TNI, Polri, relawan, ormas, tokoh di kampus semuanya digerakkan untuk ikut mengkampanyekan ini sekaligus melakukan pengawasannya,” kata Jokowi.

Pada Ahad (12/7), pemerintah merilis ada penambahan 1.681 kasus konfirmasi positif Covid-19 dalam 24 jam terakhir. Dari angka tersebut, Jawa Timur menjadi provinsi dengan kasus baru terbanyak yakni 518 orang.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto menyebutkan, sebagian besar kasus baru yang terkonfirmasi hari ini adalah orang tanpa gejala. Karenanya, sebagian besar pasien tidak memerlukan perawatan dan isolasi di rumah sakit.

"Mereka dengan keluhan sakit ringan bahkan banyak yang merasa tidak sakit, tidak ada keluhan sama sekali," ujar Yurianto dalam keterangan pers, Ahad (12/7).

photo
Masker Tiga Lapis WHO - (Republika)

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement