REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Inggris meminta perusahaan-perusahaan dan individu bersiap untuk menghadapi akhir masa transisi Brexit yang akan selesai pada 31 Desember mendatang. Inggris menggelar kampanye yang bertajuk "The UK's new start: let's get going."
Inggris resmi keluar dari Uni Eropa pada 31 Januari, tiga setengah tahun setelah referendum. Tapi masa transisi menunda perubahan mendasar hubungan kedua belah pihak. Menjelang berakhirnya masa transisi Brexit, mereka masih mendiskusikan kesepakatan perdagangan.
Menteri Kabinet dan Menteri Senior Inggris untuk Brexit Michael Gove mengatakan sudah ada kemajuan dalam diskusi tersebut. Tapi masih ada perpecahan di berbagai isu.
"Pada akhir tahun ini kami meninggalkan pasar tunggal dan Bea Cukai apa pun tipe kesepakatan yang kami raih dengan Uni Eropa, hal ini akan membawa perubahan dan kesempatan yang signifikan yang harus kami semua persiapkan," kata Gove seperti dilansir dari Aljazirah, Senin (13/7).
Pemerintah Inggris mengatakan kampanye persiapan berakhirnya masa transisi Brexit akan dimulai pada Senin ini. Mereka telah menyiapkan iklan untuk ditayangkan di televisi, radio, papan bilboard, dan daring.
Organisasi lobi Institute of Directors (IoD) mengatakan hanya seperempat perusahaan di Inggris yang siap menghadapi berakhirnya masa transisi. Jajak pendapat pada akhir Juni lalu menunjukkan hampir setengah dari 978 direktur perusahaan mengatakan mereka tidak bisa mempersiapkan perubahan tersebut sekarang.
IoD menyatakan satu dari tujuh direktur mengatakan mereka terganggung dengan pandemi virus corona. Hampir sepertiganya mengatakan mereka membutuhkan detail perubahan yang lebih jelas.
"Dengan begitu banyak hal yang terjadi saat ini, banyak direktur yang merasa mempersiapkan Brexit secara tepat seperti mencoba memukul target yang bergerak, melompat pada sesuatu yang datang akan menjadi mimpi buruk bagi banyak bisnis," kata Direktur Jenderal IoD Jonathan Geldart.
Kampanye persiapan berakhirnya Brexit tersebut diperuntukkan bagi warga Inggris yang ingin melakukan perjalanan ke Uni Eropa pada 1 Januari tahun depan, para importir, eksportir, dan warga Inggris di luar negeri serta untuk warga Inggris yang tinggal di Uni Eropa, di Wilayah Ekonomi Eropa dan warga Swiss yang tinggal di Inggris.