Senin 13 Jul 2020 17:55 WIB

Penyebaran Covid-19 Melalui Mikro Droplet Ibarat Asap Rokok

Droplet dari virus dapat melayang di udara dan tertahan cukup lama di suatu ruangan.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Ratna Puspita
Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan yang juga Juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19 Achmad Yurianto menjawab pertanyaan saat wawancara di Graha BNPB, Jakarta, Kamis (18/6/2020). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/aww
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan yang juga Juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19 Achmad Yurianto menjawab pertanyaan saat wawancara di Graha BNPB, Jakarta, Kamis (18/6/2020). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/aww

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Pemerintah untuk penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengibaratkan penularan melalui mikro droplet seperti asap rokok di ruangan yang sirkulasi tidak baik. Sepertihalnya asap, droplet hanya akan melayang di udara dalam ruangan dengan sirkulasi yang buruk. 

"Mikro droplet yang sangat kecil, yang bisa melayang di udara dalam relatif lama, apalagi  ruangan tanpa sirkulasi udara sama sekali, bisa kita ibaratkan seperti asap rokok," ujar Yurianto dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Senin (13/7).

Baca Juga

Karena itu, ia mengingatkan kembali agar sirkulasi udara di ruangan kerja harus baik. Ini untuk memastikan, tidak ada partikel kecil atau mikro droplet dari virus yang melayang di udara dan tertahan cukup lama di suatu ruangan.

Ia menjelaskan, penularan melalui mikro droplet juga tetap bisa terjadi meski orang menggunakan pelindung wajah atau face shield. Berbeda halnya dengan penggunaan masker, yang bisa menahan partikel kecil.

"Karena itu kuncinya gunakan masker, gunakan masker dengan baik, pilih masker yang nyaman, yang masih memiliki rongga antara lobang hidung dengan masker, jangan yang ketat menutup hidup dan mulut sehingga membuat kita tidak nyaman, dan tidak lama menggunakan masker," ujar Yurianto.

Yurianto juga mengingatkan masyarakat untuk mematuhi etika berbicara dengan orang lain. Ia meminta masyarakat tetap menggunakan masker dan menjaga jarak dan tidak mendekat ke lawan bicara.

Begitu juga dalam transportasi umum, menggunakan masker, menjaga jarak dan tidak berbicara, makan maupun minum. "Menjaga jarak, jangan berbicara, jangan makan, jangan minum di dalam transportasi umum karena ini bisa menjadi lengah, kalau berbicara dengan orang lain, tetap jaga jarak dan tidak berusaha untuk mendekat orang yang kita ajak bicara," katanya. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement