Senin 13 Jul 2020 18:11 WIB

Jerman Berupaya Cegah Gelombang Kedua Covid-19

Warga Jerman diminta waspada Covid-19 selama liburan musim panas

Red: Nur Aini
Papan digital menyerukan kepada orang-orang untuk menjaga jarak sosial di Dresden, Jerman, Senin (30/3). Pemerintah Jerman dan pihak berwenang setempat sedang meningkatkan langkah-langkah untuk membendung penyebaran coronavirus SARS-CoV-2 yang menyebabkan penyakit COVID-19
Foto: EPA
Papan digital menyerukan kepada orang-orang untuk menjaga jarak sosial di Dresden, Jerman, Senin (30/3). Pemerintah Jerman dan pihak berwenang setempat sedang meningkatkan langkah-langkah untuk membendung penyebaran coronavirus SARS-CoV-2 yang menyebabkan penyakit COVID-19

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Menteri Kesehatan Jerman Jens Spahn pada Senin (13/7) mengklaim Jerman mampu mencegah gelombang kedua virus corona pada musim gugur jika masyarakat tetap waspada, terutama selama liburan musim panas.

Spahn mengatakan saat konferensi pers bahwa penting untuk tetap waspada ketika melakukan perjalanan ke luar negeri. Ia juga mengaku khawatir dengan foto-foto yang memperlihatkan orang-orang sedang berpesta di Mallorca saat akhir pekan dan mengabaikan jaga jarak sosial.

Baca Juga

"Saya memahami ketidaksabaran, namun di mana ada pesta maka risiko penularan sangat tinggi," katanya.

"Itulah sebabnya kami harus berupaya mencegah infeksi apalagi sekarang di musim liburan. Kami sendiri tidak mengharapkan gelombang kedua pada musim gugur dan musim dingin. Bersama, sebagai masyarakat, kami mampu mencegah itu, seperti yang pernah kami lakukan sebelumnya, menghancurkan gelombang dan mengendalikan pandemi."

Ia menambahkan bahwa lebih dari 15,5 juta orang telah memasang aplikasi Covid-19 Jerman. Menurutnya, 500.000 orang telah dites Covid-19 pekan lalu, terbanyak sejak krisis Covid-19 melanda.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement