Senin 13 Jul 2020 19:20 WIB

Wilfried Zaha Desak Medsos Hapus Akun Pelecehan Rasialis

Zaha menjadi target pelecehan rasialis sebelum timnya bermain melawan Aston Villa.

Red: Israr Itah
 Wilfried Zaha
Foto: EPA-EFE/Hannah McKay
Wilfried Zaha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyerang Crystal Palace Wilfried Zaha telah meminta platform media sosial untuk mengidentifikasi dan menghapus akun pengguna yang melakukan pelecehan rasial kepadanya. Zaha menjadi target pelecehan sebelum timnya bermain melawan Aston Villa pada Ahad (12/7).

Pemain timnas Pantai Gading tersebut membagikan gambar kelompok supremasi kulit putih Klu Klux Klan dari pesan yang diterimanya oleh seorang bocah lelaki berusia 12 tahun dari Solihull. Menurut laporan terbaru, sang pelaku tersebut telah dilaporkan dan berhasil ditangkap oleh polisi.

Zaha berterima kasih kepada Polisi West Midlands karena telah mengambil tindakan cepat, tetapi mengatakan bahwa itu tidak cukup untuk mempromosikan slogan antirasialisme.

"Orang-orang perlu memahami bahwa berapa pun usia Anda, bahwa perilaku dan perkataan Anda memiliki konsekuensi dan Anda tidak dapat bersembunyi di balik media sosial. Penting bagi platform media sosial melakukan seperti yang mereka lakukan kemarin dan mencari orang-orang ini dan menghapus (akunnya)," kata Zaha dalam sebuah cicitan di Twitter yang dikutip Reuters pada Senin (13/7).