Selasa 14 Jul 2020 05:02 WIB

Bung Karno: Negara Indonesia Satu Negara yang Ber-Tuhan!

Para pendiri bangsa tapi apa maksud dari Ketuhanan yang Maha Esa

Red: Muhammad Subarkah
Bung Karno (dua dari kiri), Ki BagusHadikusumo (dua dari kanan), dan Bung Hatta (paling kanan) ketika berkunjung ke Jepang
Foto: google.com
Bung Karno (dua dari kiri), Ki BagusHadikusumo (dua dari kanan), dan Bung Hatta (paling kanan) ketika berkunjung ke Jepang

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Lukman Hakiem, Peminat sejarah dan Mantan Staf Ahli Wapres Hamzah Haz dan Staf M Natsir

Di antara isu penting dalam proses pembentukan Negara Republik Indonesia ialah mengenai hubungan agama dengan negara, yakni apakah urusan agama harus  terpisah dari,  atau menyatu dengan urusan negara.

Ketika meresmikan Dokuritsu Zjunbi Tjoosakai (Badan Penjelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia, BPUPKI), pada 1 Maret 1945, Kepala Pemerintahan Militer Jepang di Indonesia (Saikoo Sikikan) melemparkan pertanyaan kepada BPUPKI: “Filsafat apa yang nanti akan menjadi dasar negara Indonesia?”

Menurut Saikoo Sikikan, mendirikan negara merdeka yang baru bukanlah usaha yang mudah, lebih-lebih lagi jika tidak mempelajari, menyelidiki, dan merencanakan dengan saksama dan teliti segala usaha untuk meneguhkan kekuatan pembelaan, dan soal-soal yang menjadi dasar negara.