Senin 13 Jul 2020 20:22 WIB

Indonesia Ramaikan ASEAN Online Sale Day

ASEAN Online Sale Day akan berlangsung pada 8 Agustus 2020.

Belanja daring (Ilustrasi). Indonesia berpartisipasi dalam ASEAN Online Sale Day yang berlangsung pada 8 Agustus 2020.
Foto: Flickr
Belanja daring (Ilustrasi). Indonesia berpartisipasi dalam ASEAN Online Sale Day yang berlangsung pada 8 Agustus 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia berpartisipasi dalam program ASEAN Online Sale Day (AOSD) 2020 yang akan berlangsung secara serentak di seluruh platform niaga elektronik (e-commerce) pada 8 Agustus 2020. Keikutsertaan ini merupakan salah satu upaya Indonesia mendorong ekspor nasional di tengah pandemi Covid-19.

"Program ini juga bertujuan mengirim pesan yang kuat bahwa dunia usaha di ASEAN telah siap untuk kembali melakukan bisnis di tengah pandemi,” kata Menteri Perdagangan Agus Suparmanto lewat keterangan resmi diterima di Jakarta, Senin.

Baca Juga

AOSD 2020 mengusung tema A Click to Prosperity (satu klik menuju kemakmuran). Artinya, program ini menekankan pada tindakan sederhana "sebuah klik" saat berbelanja daring, sedangkan "menuju kemakmuran" mewakili komunitas ASEAN yang kini menuju negara dengan ekonomi yang makmur dan kuat.

Mendag juga menyampaikan, pandemi Covi-19 mentransformasi sistem perdagangan global dari luring menuju daring. Keikutsertaan Indonesia pada program ini kami yakini akan memberikan manfaat yang besar, terutama bagi platfrom niaga-el dan usaha kecil menengah (UKM) Indonesia dalam memasarkan produk dan jasa melalui platform niaga-el.

“Dengan memanfaatkan program ini, para pelaku usaha niaga-el diharapkan dapat bersinergi memperluas pangsa pasar produk dan jasa niaga-el Indonesia ke pasar ASEAN dan pasar global,” ujarnya.

Kementerian Perdagangan merupakan lembaga pelaksana (implementing agency) yang akan menghubungkan kampanye Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) dengan AOSD.

“Hal ini akan memberikan manfaat besar bagi kampanye Gernas BBI serta kepada pelaku usaha Indonesia dalam memasarkan produk-produk unggulannya tidak hanya ke pasar domestik, tetapi juga mancanegara,” kataMendag.

Berdasarkan publikasi di Investing in ASEAN 2019-2020 oleh ASEAN Secretariat, pada 2019, nilai ekonomi digital ASEAN mencapai 100 miliar dolar AS dan pada 2025 diprediksi mencapai 300 miliar dolar AS. Pertumbuhan ekonomi digital diharapkan memberi tambahan produk domestik bruto (PDB) ASEAN sebesar 220 miliar dolar AS hingga 650 miliar dolar AS pada 2030.

Peningkatan konektivitas digital dan investasi ke dalam ekonomi digital ASEAN dapat meningkatkan potensi rantai pasokan kawasan dan meningkatkan daya tarik bagi perusahaan multinasional dan lokal untuk berinvestasi, khususnya, dengan basis konsumen yang sedang berkembang pesat di kawasan ini.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement