VIVA – Nicco, manajer Hana Hanifah masih tidak percaya jika artis yang berada di bawah naungannya terlibat prostitusi online. Sampai saat ini, Nicco masih belum bisa memastiakn kebenaran kabar tersebut. Terlebih, menurut Nicco, akhir-akhir ini, artisnya banyak mengalami perubahan.
"Hana ini keluar malam pernah kalau dulu-dulu sebelum Corona, semenjak Corona orangnya suddah beda, suka sholat, cuma masalah dia di booking ini dan itu saya dengarnya kaget," kata Nicco saat dihubungi wartawan melalui telepon, Senin, 13 Juli 2020.
Nicco masih berkomunikasi dengan hana Hanifah, beberapa saat sebelum kabar tersebut beredar. Saat itu, menurut Nicco, banyak orang yang dikenali dari suaranya kala berkomunikasi dengan Hana Hanifah. Hal-hal itu yang buat Nicco tidak yakin Hana terlibat kasus prostitusi online.
"Pas telepon dengar, kini-kanan adiknya Mba Putri segala macam, saya dengar. Saya enggak tahu kecuali dia pergi malam, dia diam-diam, dan apakah di atas jam segitu ada penerbangan ke Medan," ujar Nicco.
Sampai sekarang, Nicco berharap kabar Hana Hanifah tertangkap karena prostitusi online merupakan isapan jempol belaka. Nicco berprasangka, ada beberapa pihak yang tidak suka dengan Hana Hanifah terkait isu penganiayaan dan membuat kabar tidak enak ini tersebar.
Baca juga: Ucapan Duka Para Artis untuk Kepergian Ayah Ivan Gunawan
"Mudah-mudahan ini enggak benar yah, memang ada beberapa bulan Ini tersangkut masalah (dugaan penganiayaan) apakah Ini ada pihak-pihak yang enggak suka Hana, lalu melakukan menyeting ini," ujar Nicco.
Wanita berusia 23 tahun berinisial HH ditangkap di salah satu hotel di Medan. Menurut polisi wanita itu berprofesi sebagai artis di Jakarta. Belum ada keterangan lebih lanjut mengenai identitas wanita tersebut. Polisi masih mendalami kasus ini.
"Sedang dengan satu orang lelaki di sebuah salah satu hotel di Medan. Untuk kejelasannya dalam rangka apa dan sedang apa mungkin besok kita jelaskan sekarang mereka sedang pemeriksaan," kata Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Riko Sunarko.
Ikuti Whatsapp Channel Republika