REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Manajemen Persita Tangerang menunjukkan kepeduliannya dalam membantu anak-anak yang kehilangan pengasuhan dengan berbagi ilmu kepelatihan (coaching clinic) mengenai sepak bola. Kegiatan coaching clinic ini yang kedua kalinya dilakukan Persita dengan SOS Children's Villages Indonesia, lembaga yang menaungi anak-anak kehilangan pengasuhan.
Menariknya, tahun ini dilakukan secara daring karena imbas dari Covid-19. "Jadi anak-anak SOS bisa tanya jawab, mendengar pemaparan dari tim Persita. Bisa soal teknik nanti sama pelatih, sharing pengalaman juga bisa dengan pemain," ujar Direktur Komersial Persita Evelyn Cathy dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin (13/7).
Sesi coaching clinic yang dikemas dalam bentuk kelas daring ini diselenggarakan dalam tiga sesi berbeda selama bulan Juli 2020. Bulan Juli sengaja dipilih untuk menggelar acara ini karena bertepatan dengan peringatan Hari Anak Nasional pada 23 Juli nanti.
Adapun pada sesi pertama yang digelar pada 9 Juli menghadirkan kiper Annas Fitranto dan juga bek Muhammad Toha. Mereka saling berbagi pengalaman mengenai dunia sepak bola profesional pada anak-anak.
Cathy berharap anak-anak semakin termotivasi untuk bisa menjadi pemain sepak bola profesional sesuai dengan visi dan misi Persita yang ingin membangun minat sepak bola anak-anak terutama di sekitar Tangerang.
"Yang penting minat anak-anak akan sepak bola, itu yang mau kami tumbuhkan dulu sejak dini. Kami tentu berharap program ini bisa menumbuhkan bakat dan minat serta pengetahuan anak-anak asuhan SOS terhadap olahraga, khususnya sepak bola," kata Cathy.
Sementara itu, M Toha mengaku senang bisa berbagi pengalaman dengan anak-anak soal dunia sepak bola. Tak lupa ia juga memberikan dorongan untuk terus kerja keras, disiplin, serta diiringi doa untuk menjadi pemain bola sukses.
"Tiga itu adalah kunci untuk jadi pemain bola yang sukses. Kalau ada yang hilang salah satu dari tiga itu, tidak mungkin rasanya. Jadi harus tetap kerja keras, disiplin dan tetap berdoa," kata Toha.