Selasa 14 Jul 2020 04:30 WIB

Rusia Hormati Konversi Hagia Sophia Jadi Masjid

Rusia mengaku tak mau intervensi urusan dalam negeri Turki.

Rep: Rizky Suryarandika/Rr Laeny/ Red: Teguh Firmansyah
 Hagia Sophia di Istanbul, Turki.
Foto: EPA-EFE / TOLGA BOZOGLU
Hagia Sophia di Istanbul, Turki.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSCOW -- Pemerintah Rusia akhirnya mengambil sikap terkait konversi Hagia Sophia menjadi Masjid. Deputi Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Vershinin menyatakan negaranya menghormati keputusan Presiden Turki Recep Tayyib Erdogan.

Vershinin mengakui konversi Hagia Sophia mengundang reaksi di dalam negeri Rusia dan dunia internasional. Namun pada akhirnya Rusia memilih menghormati kedaulatan Turki dengan tak campur tangan urusan tersebut.

Baca Juga

"Secara umum, kami berasumsi bahwa ini adalah urusan domestik Turki yang mana kami atau orang lain tak perlu ikut campur sepenuhnya," kata Vershinin dilansir dari Sputnik pada Senin (13/7).

Sikap Rusia pada Turki bisa dikatakan bijaksana. Padahal saat ini kedua negara terlibat konflik di Libya. Turki dan Rusia masing-masing menjadi pendukung kubu yang berlawanan di Libya. Tokoh Kristen Rusia pun sempat menentang langkah Turki.

Walau demikian, Vershinin menyinggung pentingnya kehadiran Hagia Sophia sebagai warisan peradaban dunia.

"Kami memperhatikan nilai dari bangunan itu sebagai bagian dari situs peradaban dan kebudayaan dunia," ujar Vershinin.

Keputusan konversi Hagia Sophia keluar setelah Pengadilan Tinggi Turki mencabut statusnya sebagai museum sejak 1934. Hagia Sophia memang pernah berstatus Masjid usai Sultan Ottoman Mehmed II menaklukan Konstantinopel pada abad ke-15. Diperkirakan Muslim dapat beribadah disana mulai 24 Juli. Rizky Surya

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement