Selasa 14 Jul 2020 07:01 WIB

KKP Genjot Ekspor Kerapu

Belitung mengekspor 15 ton kerapu senilai 90 ribu dolar AS.

Rep: M Nursyamsi/ Red: Friska Yolandha
Budidaya kerapu (ilustrasi). Belitung mengekspor 15 ton kerapu senilai 90 ribu dolar AS.
Foto: ANTARA/RAHMAD
Budidaya kerapu (ilustrasi). Belitung mengekspor 15 ton kerapu senilai 90 ribu dolar AS.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memastikan akan terus menggenjot devisa ekspor dari produksi ikan kerapu. Hal ini dilakukan untuk mendongkrak pertimbuhan ekonomi selama masa pandemi Covid-19.

Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, KKP, Slamet Soebjakto mengatakan KKP terus berupaya menggenjot ekspor untuk komoditas unggulan budidaya, termasuk kerapu. Ia menilai, kerapu berpotensi menjadi salah satu unggulan dalam meraup devisa ekspor.

Baca Juga

"Pertumbuhan ekonomi kita saat ini sedang tertekan sangat dalam akibat pandemi Covid-19, oleh karenanya salah satu upaya yang harus dilakukan yakni dengan menggenjot nilai ekspor," ujar Slamet dalam siaran pers di Jakarta, Senin (13/7).

Sebagai sektor strategis berbasis pangan, kata Slamet, akuakultur harus mampu berkontribusi lebih besar dalan mendorong pertumbuhan ekonomi. KKP, dia sampaikan, terus berupaya melakukan pengembangan budidaya di kawasan kawasan potensial guna menggenjot produksi. 

Slamet juga memastikan saat ini permintaan pasar untuk kerapu di negara tujuan ekspor kembali terbuka dan menunjukkan tren yang mulai meningkat seperti China yang sudah kembali membuka impor pascapandemi Covid-19. Slamet menilai hal ini menjadi peluang besar untuk mengisi kekosongan market share yang ada.

"Pemintaan pasar yang kembali naik juga secara langsung memicu geliat usaha budidaya kerapu di berbagai daerah. Saya kira ini yang harus kita dorong terus," lanjut Slamet. 

Slamet menyampaikan pengusaha budidaya ikan kerapu di Belitung telah melakukan ekspor 15 ton ikan kerapu ke Hong Kong dengan nilai ekspor mencapai 90 ribu dolar AS pada Sabtu (11/7). Ekspor dilakukan CV Sinar Mandiri dan merupakan aktivitas ekspor kerapu pertama kali di Kabupaten Belitung sejak pandemi.

Bupati Belitung Sahani Saleh menyebut ekspor ikan kerapu merupakan salah satu cara menumbuhkan kembali perekonomian masyarakat Belitung saat pandemi Covid-19. Ia juga memastikan usaha budidaya kerapu akan menjadi program prioritas ke depan dan akan terus dikembangkan mengingat potensi budidaya laut di Belitung sangat luar biasa. Pemda Belitung, kata Sahani, akan menjadikan budidaya perikanan sebagai program prioritas daerah.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement