Selasa 14 Jul 2020 06:06 WIB

Jenderal Andika Keluarkan Aturan Baru Bagi Puspenerbad

Bagi tentara yang terbang dari Lanud Ahmad Yani wajib diantar istri dan anak.

Rep: Erik PP/ Red: Erik Purnama Putra
KSAD Jenderal Andika Perkasa.
Foto: Dispenad
KSAD Jenderal Andika Perkasa.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Helikopter Mi-17 milik Pusat Penerbangan Angkatan Darat (Puspenarbad) jatuh dan meledak di kawasan industri Kendal, Jawa Tengah pada Sabtu (6/6). Sebanyak empat dari sembilan penumpang helikopter ditemukan meninggal dunia. Sedangkan lima orang lainnya mengalami luka berat. Menyikapi itu, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa pun mengunjungi Markas Puspenerbad di Lanud Ahmad Yani, Kota Serang pada Rabu (23/6). Andika yang didampingi istrinya, yaitu Diah Erwiany Trisnamurti Hendrati Hendropriyono disambut oleh Komandan Puspenerbad Mayjen Teguh Pudjo Rumekso.

Andika berinteraksi dengan personel Puspenerbad yang juga kru pesawat di hanggar Skadron-11/Serbu, yang menjadi markas helikopter Apache AH-64. Mantan Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) itu pun menginstruksikan Mayjen Teguh Pudjo untuk membuat aturan baru bagi pilot dan kru penerbang. Mereka yang akan terbang wajib dilepas oleh sang istri agar berhati-hati dalam menunaikan tugasnya.

"Kesimpulannya sudah jelas bahwa kita terbang, apapun tugas kita apakah sebagai pilot, kapten pilot, mekanik, semua harus selamat. Itu jadi, saya ingin rekan-rekan semua yang bertugas di Penerbad ini, khususnya mengawaki pesawat, harus selalu ingat gitu lho," kata mantan komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) itu dalam video Youtube yang diunggah Dispenad pada Senin (14/7).

Menurut Andika, aturan baru itu dilakukan agar seluruh kru penerbang bisa hati-hati saat bertugas, dan selalu ingat keluarga di rumah. "Jadi saya ingin Mas Teguh, bikin satu aturan baru, bagi mereka yang terbang yang ada di home base wajib diantar oleh istri. Kalau anak pas gak sekolah wajib ngantar sampai lapangan terbang, wajib ngeliat. Yang akan terbang harus pamitan kepada keluarga," kata mantan komandan Kodiklatad itu.

Andika melanjutkan, bagi kru yang sedang bertugas di Papua juga wajib ingat dengan keluarga di rumah. Caranya dengan melakukan video call, yang diketahui oleh pejabat Puspenerbad. Kegiatan yang mirip teleconference itu wajib diikuti istri dan anaknya, bagi yang sudah punya anak. "Supaya memastikan mereka bener-bener video call, itu untuk ingat agar videoconference dengan istri dan anak, ini harus dilaksanakan, ini supaya ingat yang nunggu itu banyak. Yang berharap kita selamat itu semuanya, dan yang terpenting adalah keluarga," kata Andika.

Komandan Puspenerbad Mayjen Teguh Pudjo Rumekso, menyampaikan ucapan terima kasih atas perhatian KSAD dalam upaya menekan kasus kecelakaan armada pesawat dan kru penerbang. "Kami sangat berterima kasih atas kunjungan bapak KSAD dan Ibu, semoga menjadi support pada kita semua agar kedepannya dapat meningkatkan kinerja dan mewujudkan zero accident pada Puspenerbad,” ujar Teguh.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement