REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA—Keputusan pemerintah Turki untuk mengalihfungsikan Hagia Sophia menjadi masjid, mendapat dukungan dan pujian dari negara-negara Arab.
“Kami mengucapkan selamat kepada Turki dan diri kami sendiri karena mengubah Hagia Sophia kembali ke masjid, karena itu milik semua Muslim," ujar Ekrema Sabri, pengkhotbah Masjid Al-Aqsa Yerusalem, dalam sebuah pernyataan yang dikutip di AA, Selasa (14/7).
Mufti Besar Oman, Ahmed bin Hamad al-Khalili, juga mengucapkan selamat kepada Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Muslim di seluruh dunia karena atas dibukanya kembali Hagia Sophia sebagai masjid.
“Kami mengucapkan selamat kepada diri kami sendiri, seluruh negara Muslim, dan khususnya bangsa Turki yang dipimpin oleh pemimpinnya, Recep Tayyip Erdogan, karena mengubah Hagia Sophia kembali ke rumah ibadah di mana Allah mengizinkan namanya untuk dinaikkan dan disebutkan," cuit Ahmed melalui akun Twitter pribadinya.
Kelompok Ikhwanul Muslimin menggambarkan keputusan Turki atas status Hagia Sophia sebagai langkah bersejarah. Juru bicara kelompok tersebut, Talaat Fahmy menyebut langkah ini sebagai penegasan kedaulatan rakyat Turki, yang mayoritas Muslim, atas tanah dan hak mereka.
“Keputusan pengadilan Turki untuk mengembalikan Hagia Sophia ke masjid adalah tindakan pengembalian hak kepada pemiliknya,” ujarnya.
Uni Maghreb Arab juga menggambarkan pembukaan kembali masjid Hagia Sophia kepada para jamaah sebagai peristiwa bersejarah besar.
"Kami menyampaikan ucapan selamat yang tulus kepada bangsa Islam secara keseluruhan dan khususnya kepada orang-orang Turki, yang dipimpin oleh Presiden Recep Tayyip Erdogan, pada kesempatan pembukaan kembali masjid Hagia Sophia untuk berdoa," tulis Perserikatan itu dalam sebuah pernyataan.
Pada Jumat lalu, pengadilan Turki membatalkan dekrit kabinet 1934 yang telah mengubah Hagia Sophia menjadi museum, dan membuka jalan untuk kembali menggunakan Hagia Sophia sebagai masjid setelah 85 tahun.
Hagia Sophia digunakan sebagai gereja selama berabad-abad di bawah pemerintahan Kekaisaran Bizantium, dan berubah menjadi masjid pada 1453 setelah penaklukan Istanbul. Namun pada 1935, kabinet memutuskan untuk mengubah Hagia Sophia menjadi museum.
Sumber:
https://www.aa.com.tr/en/culture/arabs-hail-turkey-s-reopening-of-hagia-sophia-mosque/1908596