REPUBLIKA.CO.ID, GRANADA -- Pelatih Real Madrid Zinedine Zidane menjelaskan alasan di balik reaksinya setelah peluit panjang mengakhiri laga timnya kontra Granada. Madrid membekuk Granada 2-1 pada jornada ke-36 La Liga Spanyol yang berlangsung di Estadio Nuevo Los Carmenes, Selasa (14/7).
Zidane berteriak lega ketika Madrid sukses memetik tiga poin dari markas Granada. Dia pun mengaku tak bisa menutup perasaan bahagianya. "Aku berteriak karena aku bahagia dan karena kami menderita dalam sepak bola. Itu normal berteriak karena kami sukses mengamankan tiga poin yang sangat penting," jelas Zidane dilansir Marca, Selasa (14/7).
Pada laga tersebut Los Merengues unggul cepat lewat aksi bek sayap kiri Ferland Mendy menit ke-10, sebelum digandakan oleh Karim Benzema enam menit berselang.
Memasuki interval kedua tuan rumah berhasil memperkecil jarak melalui gol Darwin Machis menit ke-50. Meski skor akhir tetap bertahan 2-1 untuk kemenangan El Real, namun Zidane mengaku pasukannya tampil buruk pada paruh kedua.
"Kami bermain buruk pada babak kedua. Untuk mencapai suatu tempat di La Liga, Anda harus sedikit menderita dan kami berhasil melaluinya. Kami harus bangga dengan tim," kata pria asal Prancis berdarah Aljazair.
Dinilai tinggal selangkah lagi mengamankan titel Liga Spanyol, Zidane enggan jemawa. Ia bahkan meminta anak asuhnya tak cepat puas dan harus menghabisi dua sisa laga dengan kemenangan.
"Kami memiliki dua pertandingan tersisa dan kami belum memenangkan apa pun, itulah kenyataannya, tetapi ada enam poin yang tersisa. Ketika kami memulai musim, kami ingin memenangkan La Liga," tegasnya.
Raihan tiga angka di markas Granada membuat Madrid kokoh di puncak klasemen Liga Spanyol dengan memperoleh nilai 83 terpaut empat poin dari rival terdekat Barcelona di kursi kedua.