REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kasat Reskim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Irwan Susanto mengatakan, polisi masih mendalami terkait meninggalnya Editor Metro TV, Yodi Prabowo. Salah satunya adalah memeriksa sejumlah rekaman CCTV yang ada di sekitar lokasi penemuan jasad Yodi.
“Kita masih merunut beberapa CCTV sepanjang jalan dimana kira-kira korban melewati,” kata Irwan di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Senin (13/7).
Irwan menuturkan, pemeriksaan CCTV itu dilakukan guna mengumpulkan bukti-bukti penting dalam pengusutan kasus kematian Yodi. Namun, jelas dia, ada beberapa rekaman CCTV yang ternyata tidak bisa menujukan bukti atau temuan untuk membantu penyelidikan.
“Semua alat pendukung tentunya penting. Namun, kita lihat dulu seperti apa, setelah dilakukan analisis ternyata CCTV di beberapa tempat tidak mendukung tentu kita abaikan CCTV tersebut,” tutur dia.
Saat ini polisi telah meminta keterangan dari 23 saksi untuk mengusut kematian Yodi. Mereka terdiri dari orang-orang terdekat dan yang terakhir bertemu dengan korban, termasuk rekan-rekan kerjanya.
Sebelumnya, jasad editor Metro TV, Yodi Prabowo ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di pinggir Jalan Tol JORR Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Jumat (10/7) siang. Namun, jenazah diyakini sudah tak bernyawa sejak Rabu (8/7).
Berdasarkan hasil autopsi, ditemukan dua luka tusukan senjata tajam pada leher dan dada sebelah kiri korban. Selain itu, adapula luka lebam diduga akibat hantaman benda tumpul di antara lengan dan leher korban.
Polisi pun mengamankan sejumlah barang berharga milik korban, seperti dompet dan sepeda motor. Tidak hanya itu, polisi juga menemukan pisau yang diduga digunakan pelaku untuk menusuk korban di lokasi penemuan jasad Yodi.