Selasa 14 Jul 2020 09:46 WIB

China Balas Hukuman AS Terkait Muslim Uighur

Sanksi dikeluarkan setelah AS menghukum pejabat China soal Uighur.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Muhammad Hafil
China Balas Hukuman AS atas Muslim Uighur. Foto:  Muslim Uighur dan aparat keamanan di Cina (ilustrasi)
Foto: AP
China Balas Hukuman AS atas Muslim Uighur. Foto: Muslim Uighur dan aparat keamanan di Cina (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,BEIJING -- China mengumumkan sanksi yang sesuai terhadap Amerika Serikat, Senin (13/7) kemarin. Sanksi ini dikeluarkan setelah Washington menghukum pejabat senior China, atas perlakuan terhadap Muslim Uighur di wilayah Xinjiang.

Langkah China itu dilakukan ketika hubungan antara dua kekuatan ekonomi terbesar dunia telah merosot. Kemerosotan ini merupakan akibat dari ketidaksepakatan mengenai beberapa isu. Termasuk pandemi Covid-18, perdagangan, Huawei dan undang-undang keamanan nasional yang diberlakukan terhadap Hong Kong.

Baca Juga

Dilansir di Reuters, sanksi tersebut menargetkan Senator Ted Cruz dan Marco Rubio, Perwakilan AS Chris Smith, Duta Besar untuk Kebebasan Beragama Internasional Sam Brownback dan Komisi Kongres-Eksekutif AS untuk China.

Rubio, Cruz dan Smith memiliki semua sponsor terkait undang-undang masalah hak asasi manusia di China. Tindakan semacam itu telah menerima dukungan kuat di Kongres AS dari anggota kedua belah pihak. Rubio, Cruz dan Smith adalah anggota Partai Republik Presiden Donald Trump.

"Tindakan AS mencampuri urusan dalam negeri China, secara serius telah melanggar norma dasar hubungan internasional dan merusak hubungan China-AS," kata Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying, dikutip di Reuters, Selasa (14/7).

Ia juga menyebut China akan membuat tanggapan lebih lanjut berdasarkan pada bagaimana situasi berkembang. Hua tidak menjelaskan lebih lanjut terkait hal ini 

Pakar dan aktivis AS mengatakan setidaknya satu juta etnis Uighur dan Muslim lainnya ditahan di pusat penahanan di Xinjiang. China menggambarkan pusat penahanan ini sebagai pusat pelatihan yang membantu membasmi terorisme dan ekstremisme serta memberi orang keterampilan baru.

Komisi Kongres-Eksekutif untuk Tiongkok ini ditugaskan untuk memantau hak asasi manusia dan supremasi hukum, hingga menyerahkan laporan tahunan kepada Trump dan Kongres. Rubio menjabat sebagai wakil ketua.

Anggota parlemen menyatakan tidak khawatir tentang sanksi dari China. Dalam unggahannya di Tiwtter, Rubio menulis "Kurasa mereka tidak menyukaiku?".

Cruz, dalam cuitan lainnya berkomentar jika Partai Komunis Tiongkok merasa "ketakutan dan memukul".

Langkah-langkah Washington terhadap para pejabat China, termasuk sekretaris Partai Komunis Xinjiang, melibatkan pembekuan aset A.S., larangan perjalanan, dan larangan orang Amerika melakukan bisnis dengan mereka.  

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement