Selasa 14 Jul 2020 09:49 WIB

Total Klaster Secapaad yang Sembuh Kini 165 Orang

Pada Selasa pagi, hasil tes swab kedua menunjukkan 67 pasien dinyatakan negatif.

Rep: Selamat Ginting/ Red: Erik Purnama Putra
Gerbang Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat (Secapaad) Kota Bandung, Jawa Barat.
Foto: Republika/Edi Yusuf
Gerbang Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat (Secapaad) Kota Bandung, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jumlah penderita Covid-19 di klaster Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat (Secapaad) Kota Bandung, Jawa Barat, terus berkurang. Hal itu setelah pada Selasa (14/7), keluar hasil tes polymerase chain reaction (PCR) untuk swab, dengan sebanyak 67 pasien dinyatakan negatif. Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad), Brigjen Nefra Firdaus, mengatakan, dengan tambahan 67 pasien negatif dan pada Senin (13/7), sebanyak 98 personel negatif maka total siswa Secapaad yang sembuh mencapai 165 orang.

"Jadi dari 1.280 pasien positif Covid-19 di Secapaad pada pagi ini, total berkurang 165 orang, sehingga yang positif menjadi tinggal 1.115 orang," kata Nefra di Jakarta, Selasa.

Dia menjelaskan, untuk klaser Pusat Pendidikan Polisi Militer Angkatan Darat (Pusdik Pomad) Cimahi, Jawa Barat, masih belum dilakukan tes swab kedua. "101 pasien Positif di Pusdik Pomad belum dilakukan swab kedua karena baru bisa dilakukan satu pekan setelah swab pertama," kata Nefra.

Sebelumnya, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa, mengatakan, meski terdapat klaster baru sebanyak 1.280 siswa positif Covid-19, kegiatan pendidikan di Secapaad tetap berjalan sesuai kurikulum. Pendidikan berjalan bersamaan dengan proses karantina bagi para personel yang positif Covid-19 tersebut.

"Jadi, di dalam kegiatan sehari-hari sesuai jadwal mereka, kita isolasi mereka, tapi bukan di dalam barak saja, tetap keluar (barak), kepada setiap mereka kita belikan obat, kita awasi mereka saat istirahat juga," kata Jenderal Andika di Markas Kodam III/Siliwangi, Kota Bandung, Sabtu (11/7).

Protokol kesehatan di lingkungan sekolah juga diperketat. Pada malam hari, petugas pendidik akan tetap mengawasi dan memastikan para siswa tidur pada saatnya demi menjaga stamina tetap baik meski terinfeksi Covid-19. "Setelah itu mereka juga olahraga, membuat mereka kelelahan," kata dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement