Selasa 14 Jul 2020 09:57 WIB

Benda Langit Misterius Bingungkan Para Ilmuwan

Obyek ini merupakan benda kosmik yang baru, peneliti menyebutnya ORC.

Rep: Rahayu Marini Hakim/ Red: Dwi Murdaningsih
Teleskop radio milik Australia Australian Square Kilometer Array Pathfinder.
Foto: CSIRO via space
Teleskop radio milik Australia Australian Square Kilometer Array Pathfinder.

REPUBLIKA.CO.ID, REPUBLIKA -- Ada sesuatu yang tidak biasa yang bersembunyi di kedalaman ruang angkasa. Para astronom telah menemukan empat objek misterius pada gelombang radio. Obyek ini terlihat berbentuk bundar dan terang di sepanjang tepinya.

Astronom menyebut mereka tidak seperti objek astronomi yang pernah dilihat sebelumnya. Benda tersebut terlihat seperti pulau-pulau berbentuk cincin yang jauh. Astronom menjuluki benda langit ini sebagai Odd Radio Circles atau ORC.

Baca Juga

Dilansir dari laman realclearscience, para astronom belum tahu persis seberapa jauh ORC ini. Namun para astronom mengaitkan obyek ini dengan galaksi yang sangat jauh. Semua objek tersebut ditemukan jauh dari bidang galaksi Bima Sakti yang berjarak sekitar 1 arcminute (untuk perbandingan, diameter bulan adalah 31 arcminutes).

Dalam sebuah makalah penemuan baru, para astronom menawarkan beberapa penjelasan, tetapi tidak ada yang cukup sesuai dengan keempat ORC baru tersebut.

Para astronom berspekulasi bahwa benda itu bisa terbentuk akibat gelombang kejut. Gelombang kejut adalah sebuah aliran yang sangat cepat karena kenaikan tekanan, suhu , dan densitas secara mendadak pada waktu bersamaan. Astronom juga berspekulasi bahwa ORC adalah sisa dari beberapa ekstragalaktik atau kemungkinan dari aktivitas galaksi radio.

"(Objek) itu mungkin menunjuk ke fenomena baru yang belum kita selidiki. Mungkin juga ini adalah perpanjangan dari kelas objek yang sebelumnya diketahui yang belum bisa kita jelajahi," ujar Kristine Spekkens, astronom di Royal Military College of Canada dan Queen's University.

Karena tidak adanya para penjelasan dari penelitian sebelumnya, Spekkens menambahkan bahwa objek juga bisa disebabkan oleh fenomena yang berbeda. Keempat ORC hanya terlihat terang pada gelombang radio tetapi tidak terlihat dalam cahaya inframerah dan sinar-X.

Disebutkan dua ORC yang diamati memiliki galaksi pada pusatnya. Dilihat dari panjang gelombangnya, yang menunjukkan bahwa objek ini mungkin telah dibentuk oleh galaksi tersebut. Dua ORC juga tampak sangat berdekatan, yang berarti asal-usulnya dapat dihubungkan.

Proyek pengamatan baru

Para astronom melihat tiga ORC tersebut saat memetakan pada langit dalam frekuensi radio dengan istrumen teleskop radio milik Asutralia atau ASKAP. Sementara, ORC keempat ditemukan dalam data arsip yang dikumpulkan oleh Teleskop Radio MetreWave Raksasa di India.

Teleskop radio milik Australia ini menggunakan 36 antena parabola, yang bekerja sama untuk mengamati pemandangan malam dengan sudut yang lebih besar. Pengamtan ini merupakan hasil untuk proyek baru yang disebut Peta Evolusi Alam Semesta (EMU). Pengamatan dilakukan dari bulan Juli hingga November pada 2019.

Dengan ditemukannya empat benda aneh sejauh ini, para astronom belum dapat menjabarkan sifat sebenarnya dari struktur ini. Survei EMU baru saja dimulai, dan para astronom berharap untuk mengungkapkan objek yang tidak biasa ini secepatnya.

Dengan menggabungkan kemampuan untuk melihat objek radio redup dengan pandangan lebar, penelitian ini bertujuan agar secara luar biasa bisa menemukan objek baru. Ilmuwan EMU memperkirakan proyek akan berhasil menemukan sekitar 70 juta objek radio baru dan dapat memperluas katalog saat ini yang berjumlah sekitar 2,5 juta objek.

"Ini adalah indikasi yang sangat bagus dari bentuk benda yang akan datang dalam radio astronomi dalam beberapa tahun mendatang. Sejarah menunjukkan kepada kita bahwa ketika kita membuka ruang baru untuk dijelajahi, kita selalu menemukan hal-hal baru dan menarik,"ujar Spekkens kepada Live Science.

Penelitian ini tersedia di situs pracetak arXiv dan telah diserahkan untuk publikasi ke jurnal Nature Astronomy.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement