REPUBLIKA.CO.ID, WELLINGTON -- Pemimpin oposisi pemerintah Selandia Baru Todd Muller mengundurkan diri dari posisinya sebagai ketua Partai Nasional setelah menjabat selama lebih dari 50 hari. Hal itu membuat oposisi kesulitan untuk menemukan calon baru untuk lawan Perdana Menteri Jacinda Ardern dalam pemilihan 19 September mendatang.
"Jelas bagi saya, saya bukan orang terbaik untuk menjadi pemimpin oposisi dan Ketua Partai Nasional Selandia Baru di masa yang kritis bagi Selandia Baru," kata Muller dalam pernyataannya, Selasa (14/7).
Muller terpilih sebagai pemimpin oposisi pada Mei lalu, setelah serangkaian jajak pendapat menunjukkan dukungan terhadap Partai Buruh yang dipimpin Ardern masih sangat kuat.
"Pribadi dan keluarga saya banyak berkorban untuk peran ini dan dari perspektif kesehatan sudah tidak dapat dipertahankan," ujarnya.
Muller mengatakan ia akan mengambil cuti bersama keluarganya. Sebelum 'mengisi lagi energi saya untuk kembali terhubung dengan masyarakat'. Ardern menyampaikan doa terbaik untuk Muller dan keluarganya.
"Di pihak mana pun Anda duduk di parlemen, politik tempat yang sulit," kata perdana menteri seperti dikutip oleh New Zealand Herald.
Masyarakat Selandia Baru akan memberikan hak suara mereka pada bulan September mendatang. Kampanye pemilihan umum tahun ini diperkirakan dilakukan sesuai dengan protokol kesehatan virus corona.
Jajak pendapat terbaru menunjukkan Partai Buruh lebih unggul. Hal itu disebabkan tingginya popularitas Ardern yang dianggap berhasil mengatasi pandemi virus corona.