Selasa 14 Jul 2020 10:59 WIB

295 Nakes Jatim Terpapar Covid-19

Sebanyak 23 dari 296 Nakes terpapar Covid-19 di Jatim meninggal.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Indira Rezkisari
 Ketua Rumpun Tracing Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid -19 Jatim mengungkap sebanyak 295 tenaga kesehatan atau nakes di Jatim diketahui telah terinfeksi Covid-19.
Foto: Wikimedia
Ketua Rumpun Tracing Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid -19 Jatim mengungkap sebanyak 295 tenaga kesehatan atau nakes di Jatim diketahui telah terinfeksi Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Ketua Rumpun Tracing Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid -19 Jatim Kohar Hari Santoso mengungkapkan, berdasarkan data yang masuk ke Gugus Tugas Jatim, hingga 9 Juli 2020 terdapat 295 tenaga kesehatan yang terpapar Covid-19. Terdiri dari perawat, dokter, hingga bidan.

Dari jumlah tersebut, 23 tenaga kesehatan di antaranya meninggal dunia.

Baca Juga

"Kalau jumlah tenaga kesehatan yang masuk (ke Gugus Tugas Jatim) yang terinfeksi Covid-19 malah baru sampai 9 Juli 2020. Jumlahnya 295 orang. Kemudian meninggal 23 orang, yang sudah sembuh 188 orang, dan masih dalam perawatan 84 orang," kata Kohar di Surabaya, Selasa (14/7).

Kohar melanjutkan, dari 295 tenaga kesehatan yang terpapar Covid-19 tersebut, 78 di antaranya adalah dokter. Kohar menjabarkan, dari 78 dokter yang terpapar Covid-19, 47 di antaranya dinyatakan sembuh, 11 dokter meninggal, dan 20 masih dalam perawatan.

Kohar menyatakan, datanya berdasarkan informasi yang dimiliki Gugus Tugas Jatim. Artinya, mungkin saja tenaga kesehata yang terpapar atau meninggal akibat Covid-19 di Jatim lebih dari jumlah yang diungkapkannya.

"Kita ingin klarifikasi juga dari teman-teman mungkin ada data dari IDI, PPNI, dan lain-lain. Barangkali mereka punya data lebih valid lagi," ujar Kohar.

Ketua DPW Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jatim, Nursalam mengungkapkan, hingga 12 Juli 2020, ada 277 perawat di wilayah setempat yang terpapar Covid-19. Dari total 277 perawat yang terpapar Covid-19 tersebut, 12 di antaranya dinyatakan meninggal dunia.

Rinciannya tujuh perawat di Surabaya, dan sisanya di Tuban, Sidoarjo, Kota Malang, Sampang, serta Bojonegoro.

"Data Covid-19 perawat Jatim per 12 Juli 2020 itu yang terkonfirmasi positif ada 277. Kalau yang meninggal totalnya 12 orang," ujar Nursalam.

Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi E DPRD Jatim, Hikmah Bafaqih mengungkap adanya perbedaan data yang dimiliki Dinkes dan IDI Jatim, terkait tenaga kesehatan yang meninggal akibat Covid-19. Perbedaan diketahui saat menggelar pertemuan dengan Gugus Tugas Covid-19 Jatim, dan IDI Jatim.

Hikmah mendorong Dinkes Jatim dan IDI bisa segera melakukan sinkronisasi data. Dia pun mengingatkan, ketika Nakes penanganan pasien Covid-19 yang meninggal, namun tidak terdata, kemungkinan tidak akan mendapatkan tunjangan. "Bayangkan keluarga para Nakes namun tak terdata sebagai Nakes maka tak mendapatkan uang duka (santunan) sebagai apresiasi," ujar politikus PKB tersebut.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement