Selasa 14 Jul 2020 12:46 WIB

Tokyo Telusuri Klaster Baru Covid-19 dari Sebuah Teater

Sebanyak 800 pengunjung teater diminta tes Covid-19.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nur Aini
Pejalan kaki menunggu untuk menyeberang jalan di depan sebuah patung di kawasan bisnis Shinjuku, Tokyo, Jepang, Jumat (17/4). Meskipun sudah diimbau untuk tetap tinggal di rumah karena situasi darurat Corona. Masih banyak warga yang harus pergi untuk bekerja meskipun ada resiko infeksi, sementara yang lain makan di luar, piknik di taman, dan berkerumun di toko dengan hampir tidak menerapkan pembatasan jarak sosial. (AP Photo/Eugene Hoshiko)
Foto: AP/Eugene Hoshiko
Pejalan kaki menunggu untuk menyeberang jalan di depan sebuah patung di kawasan bisnis Shinjuku, Tokyo, Jepang, Jumat (17/4). Meskipun sudah diimbau untuk tetap tinggal di rumah karena situasi darurat Corona. Masih banyak warga yang harus pergi untuk bekerja meskipun ada resiko infeksi, sementara yang lain makan di luar, piknik di taman, dan berkerumun di toko dengan hampir tidak menerapkan pembatasan jarak sosial. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Pejabat Kesehatan Tokyo meminta lebih dari 800 pengunjung teater untuk melakukan tes virus corona. Hal itu dilakukan setelah sejumlah pemain teater dan staf dinyatakan terinfeksi virus tersebut. 

Klaster terbaru penyebaran virus corona terjadi di Teater Moliere, Tokyo. Teater tersebut menggelar pertunjukan sandiwara selama enam hari yang dibintangi oleh sebagian besar anggota boyband. 

Baca Juga

Pemerintah Tokyo mengatakan, infeksi virus corona pertama kali diketahui pada 6 Juli. Ketika itu, setelah dilakukan pengujian diketahui 20 orang positif terkena virus corona. Dalam sebuah pernyataan, produser drama teater "Warewolf" meminta kepada seluruh penonton untuk melakukan pemeriksaan.

"Kami telah mendapatkan informasi bahwa sekitar 800 penonton yang hadir melihat pertunjukan telah diidentifikasi sebagai orang yang memiliki risiko tinggi," ujar Rise Community dalam sebuah pernyataan. 

Tokyo melaporkan 119 kasus baru virus corona pada Senin (13/7). Secara keseluruhan, Jepang mencatat sekitar 23.000 kasus virus corona dengan hampir 1.000 kematian.

Tokyo terus berupaya memerangi pandemi virus corona. Namun, di sisi lain, Bandara Internasional Narita berencana untuk dibuka kembali pada pekan depan. Pemerintah mendorong sejumlah wilayah untuk kembali menggerakkan aktivitas bisnis agar roda perekonomian berputar. 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement