Selasa 14 Jul 2020 12:56 WIB

Pandemi Covid-19, Pasar Ekspor Batu Bara Turun 20 Persen

Produsen menjajaki pasar baru ekspor batu bara seperti Vietnam, Thailand, Filipina.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Nidia Zuraya
Alat-alat berat dioperasikan di pertambangan Bukit Asam yang merupakan salah satu area tambang terbuka (open-pit mining) batu bara terbesar PT Bukit Asam Tbk di Tanjung Enim, Lawang Kidul, Muara Enim, Sumatra Selatan, Sabtu (5/11).
Foto: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Alat-alat berat dioperasikan di pertambangan Bukit Asam yang merupakan salah satu area tambang terbuka (open-pit mining) batu bara terbesar PT Bukit Asam Tbk di Tanjung Enim, Lawang Kidul, Muara Enim, Sumatra Selatan, Sabtu (5/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bukit Asam (PTBA) mencatat karena adanya pandemi Covid-19 membuat pasar ekspor batu bara ikut terimbas. Penurunan pasar ekspor disinyalir bisa mencapai 20 persen.

Sekertaris Perusahaan PTBA, Appolonius Andwie menjelaskan karena pandemi pasar asia memang sangat terdampak. Paling besar penurunan permintaan berasal dari India. India mengalami lockdown di pelabuhan sehingga sempat terdampak pada pengiriman.

Baca Juga

"Penurunan ekspor memang sampai 20 persen," ujar Polo saat pertemuan daring, Selasa (14/7).

Polo juga menjelaskan untuk mensiasati beberapa pasar ekspor yang mengalami penurunan, PTBA melakukan penjajakan ke negara negara lain. Ia menyebutkan pasar baru seperti Vietnam, Thailand, Filipina serta Brunei dijajaki oleh perusahaan.

"Harapanya ini bisa menjadi potensi pasar kedepan. Harapannya batu bara produksi PTBA bisa diterima dengan baik disana," ujar Polo.

Meski begitu, Polo belum bisa menyebutkan berapa potensi angka penerimaan. Ia hanya menjelaskan perusahaan menjajaki untuk keberlanjutan pasar jangka panjang.

"Ini baru penetrasi ya. Jumlahnya memang belum siginifikan. Kedepan memang ini proyeksinya untuk pasar jangak panjang," ujar Polo.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement