Selasa 14 Jul 2020 14:16 WIB

Menag: Wabah Covid-19 akan Berlangsung Lebih Panjang

Obat dan vaksin Covid-19 belum ditemukan.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Ani Nursalikah
Menag: Wabah Covid-19 akan Berlangsung Lebih Panjang. Menteri Agama Fachrul Razi.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Menag: Wabah Covid-19 akan Berlangsung Lebih Panjang. Menteri Agama Fachrul Razi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi mengatakan wabah Covid-19 mungkin akan berlangsung lebih panjang karena obat dan vaksin yang ampuh belum ditemukan. Kalaupun vaksin ditemukan belum ada bukti vaksin itu ampuh mengatasi virus tersebut.

Fachrul mengatakan, masyarakat akan segera masuk dalam situasi adaptasi kebiasaan baru untuk membangun masyarakat produktif dan aman Covid-19. Supaya denyut kehidupan tetap bisa berjalan, ekonomi tumbuh dan kegiatan belajar kembali tetapi semuanya aman dari Covid-19.

Baca Juga

"Untuk itu saya menggarisbawahi sekali mohon bantuannya dalam kaitan membuka kembali sekolah-sekolah karena memang kita akui ini sangat berisiko apalagi sekolah-sekolah yang berasrama," kata Menag saat menjadi pembicara Dialog Virtual Nasional Lintas Iman yang diselenggarakan Badan Pengelola Masjid Istiqlal pada Selasa (14/7).

Fachrul menyampaikan, sebuah lembaga pendidikan berasrama terpapar wabah Covid-19 yang cukup mengkhawatirkan. Wabah itu muncul di sana sejak kedatangan anak murid yang ternyata membawa virus. 

Tapi kejadian ini tetap menjadi perhatian bersama, Kementerian Agama (Kemenag) dan semuanya menggarisbawahi setiap anak yang datang ke sekolah berasrama harus yakin bahwa dirinya sehat. Kalau sekolah, guru, ustadz dan santrinya yang datang ke sekolah sehat, Insya Allah kesehatan di sana bisa dijamin.

"Tapi kalau yang datang sudah tidak sehat dan membawa virus, pasti akan menularkan ke teman-temannya dan itu yang terjadi baru-baru ini dan alhamdulillah sudah bisa kita atasi dengan cepat," ujarnya.

Fachrul menegaskan kembali pesannya dan meminta tolong agar semua menaruh perhatian pada sekolah-sekolah yang berasrama khususnya dan sekolah-sekolah pada umumnya. Karena dalam situasi adaptasi kebiasaan baru ini para siswa akan masuk sekolah dan sebagian dari mereka sudah mulai sekolah.

"Tolong kita semua meyakinkan untuk semua mereka taat kepada protokol kesehatan dan orang tuanya taat, lingkungannya taat, sekolahnya taat, sehingga betul-betul semuanya bisa berlangsung dengan baik," katanya.

Terkait kehidupan baru ini, Fachrul menduga semuanya bisa menyesuaikan diri dengan baik, apalagi dengan dorongan dari semua tokoh-tokoh agama. Ia juga optimistis kerukunan umat beragama akan lebih bisa ditingkatkan.

"Karena semua pihak sangat bersimpati, sangat mendorong, sangat ingin ikut serta, dan sangat proaktif untuk melakukan kegiatan yang membangun dan mengokohkan kerukunan umat beragama," ujarnya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement