REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bukit Asam (PTBA) tetap membuka peluang untuk mengakuisisi lahan tambang pihak lain untuk bisa menambah cadangan batu bara selain terus menggalakan eksplorasi.
Sekretaris Perusahaan PTBA Apolonius Andwie mengatakan, sebagai perusahaan yang ingin terus berkembang, maka perusahaan perlu menambah lagi cadangan batu baranya. Akuisisi lahan tambang batu bara dapat menjadi cara untuk mewujudkan hal tersebut.
"Secara teori saat ini merupakan waktu yang tepat untuk melaksanakan agenda akuisisi tambang. Sebab, seiring tren penurunan harga batubara, maka valuasi tambang yang akan diakuisisi juga ikut menurun," ujar Appolo, Selasa (14/7).
Tapi, tetap saja ada banyak hal yang harus dipertimbangkan oleh PTBA. Perusahaan ini pun tidak hanya melihat sisi komersial dan legal ketika hendak menjalankan agenda akuisisi tambang. Belum bisa dipastikan juga kapan perusahaan pelat merah ini akan merealisasikan akuisisi lahan tambang.
“Apakah tahun ini, tentu kami belum bisa jawab secara pasti karena semua ada kajian dari berbagai sisi,” ujar Appolo.
Lebih lanjut dia bilang, PTBA tidak memiliki incaran wilayah tambang khusus untuk diakuisisi di kemudian hari. Dengan begitu, emiten pelat merah ini bisa saja mengakuisisi tambang yang berada di dalam negeri maupun luar negeri. Yang jelas, wilayah tambang tersebut mesti bisa memberi nilai tambah bagi PTBA di masa mendatang.
Polo juga menyebut, PTBA siap jika nantinya dipersilakan mengakuisisi bekas wilayah tambang batubara PT Asmin Koalindo Tuhup (AKT). Ini mengingat, jika tak ada aral melintang, tambang batubara yang berada di Kalimantan Tengah tersebut akan ditawarkan ke Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
“Kalau semua masalah AKT sudah clear, PTBA akan jajaki dan melakukan studi apakah layak diakuisisi dan bisa menambah nilai bagi perusahaan,” ungkap dia.
PTBA juga siap jika diberi mandat untuk mengakuisisi wilayah tambang batubara pemilik Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) jika kontraknya berakhir. Tapi kembali lagi, hal itu sangat bergantung dari aturan dan kebijakan pemerintah. PTBA pun akan selalu mengikuti arahan-arahan dari pemerintah terkait PKP2B tersebut.
Polo bilang, PTBA memiliki opsi pendanaan yang memadai jika memang benar-benar ingin mewujudkan rencana akuisisi lahan tambang. “Kami masih punya opsi pendanaan yang banyak entah melalui kas internal, obligasi, dan lainnya,” ujar dia.