Selasa 14 Jul 2020 14:53 WIB

Kasus Covid-19 Tinggi, Delapan Provinsi Ini Jadi Perhatian

Kasus di delapan provinsi capai 74 persen dari seluruh kasus Covid-19 di Indonesia.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Ratna Puspita
Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito
Foto: Istimewa
Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah saat ini sedang memfokuskan perhatian pada delapan provinsi yang mengalami kasus dan insidensi (jumlah kasus baru) virus corona SARS-CoV2 (Covid-19) yang tinggi. Delapan provinsi itu memiliki total kasusnya hingga 74 persen dari seluruh kasus Covid-19 di Indonesia.

"Delapan provinsi menjadi perhatian pemerintah, khususnya presiden Joko Widodo karena jumlah kasusnya yang tinggi dan laju insidensinya juga tinggi," ujar Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito saat konferensi pers virtual akun youtube saluran Badan Nasional Penanggulanhan Bencana (BNPB), Selasa (14/7). 

Baca Juga

Ia menyebutkan delapan provinsi itu adalah Jatim dengan jumlah kasus 16.658 atau 22,01 persen dari total kasus. Disusul, DKI Jakarta 14.517 kasus atau 19,18 persen dari total kasus.

Peringkat ketiga Sulawesi Selatan dengan 6.973 kasus atau 9,21 persen kasus. Keempat, Jawa Tengah dengan 5.473 kasus atau 7,23 persen dari total kasus. 

Kemudian, dia melanjutkan, peringkat kelima adalah Jawa Barat 5.077 kasus atau 6,71 persen dari total kasus. Kalimantan Selatan 4.146 kasus atau 5,48 persen kasus.

Sumut 2.323 kasus atau 3,07 persen kasus, dan Papua 2.267 kasus atau 2,99 persen dari total kasus. "Total kasus di delapan provinsi ini berkontribusi sekitar 74 persen dari seluruh kasus yang ada di Indonesia," katanya.

Untuk itu, dia melanjutkan, perlu dilakukan peningkatan upaya 3T yaitu testing, tracing, dan treatment. Wiku berharap upaya ini bisa memberikan kontribusi kasus bisa menurun lebih baik dan kondisi Indonesia secara keseluruhan akan menjadi lebih baik juga.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement