REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- PT Lippo Karawaci Tbk menyatakan, cluster Cendana Homes yang baru diluncurkan telah habis terjual dalam waktu sekitar enam jam. Sebelumnya, ditargetkan penjualan selama dua hari.
Cendana Homes berlokasi di kawasan utama Lippo Village. Cluster tersebut memperoleh kelebihan permintaan atau oversubscribed sebesar 2,5 kali dari 324 unit hunian rumah tapak (landed house) yang ditawarkan.
“Kami sangat bangga proyek Cendana Homes mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat. Menariknya, dari data profil pemesan unit Cendana Homes terdapat lebih dari 50 persen didominasi oleh calon pembeli dengan profil anak muda milenial belum menikah. Ini berarti Cendana Homes betul-betul diminati oleh pembeli langsung atau end User,” ujar CEO PT Lippo Karawaci Tbk John Riady melalui siaran pers pada Selasa, (14/7).
Bagi pemesan yang belum mendapatkan unit, lanjut John, pihaknya menyampaikan permohonan maaf belum bisa memenuhi permintaan. “Sebagai bentuk apresiasi, dalam waktu dekat akan segera kami luncurkan cluster baru dengan type kurang lebih sama dengan cluster Cendana Homes,” ujarnya.
Ia menuturkan, Cendana Homes dan Cendana Hills Plaza berlokasi di area pusat kegiatan di kota Lippo Village Karawaci yang dikelilingi oleh area perkantoran Menara Matahari, Universitas Pelita Harapan (UPH), Hotel Aryaduta Lippo Village, Imperial Klub Golf, tempat hang-out Benton Junction. Keistimewaan lain yakni akses langsung menuju jalan tol arah Jakarta dan Merak.
Area Lippo Karawaci township memiliki luas 1.300 hektar didesain sebagai kota internasional ramah lingkungan yang bebas banjir. Kemudian telah ditumbuhi sebanyak 155 ribu pepohonan dibawah pengelolaan kota yang siap melayani 24 jam oleh Town Management Division.
Cendana Homes terdiri dari 324 unit landed house yang terdiri dari 3 pilihan tipe. Harga mulai dari Rp 568 juta, desain unit Cendana Homes yaitu rumah dua lantai dengan pilihan 2 dan 3 kamar tidur, mulai luas tanah 50 hingga 80 meter persegi.
Rumah berkonsep smart homes itu dilengkapi kanopi carport, kamera outdoor dan indoor, sensor pintu dan jendela ini dapat dikontrol melalui handphone. Cendana Homes yang merupakan area residensial dilengkapi dengan retail arcade bernama Cendana Hills Plaza.
Bangunan dua lantai berkonsep multi fungsi ini lokasinya sangat strategis yakni di gerbang masuk area Cendana Homes di Jalan Raya Binong. Cendana Hills Plaza merupakan retail arcade terbaru di Lippo Village hanya terdiri dari 6 unit yang menyediakan 24 lot parkir dijual mulai harga Rp 817 juta.
“Kami bekerja sama dengan beberapa institusi keuangan untuk menyediakan berbagai pilihan cara pembayaran bagi para pembeli. Antara lain Bank Nobu, CIMB Niaga, BTN, Panin, BRI, Mandiri, Permata dan Asiatic. Pembayaran dapat dilakukan secara cash maupun cicilan dengan berbagai pilihan opsi sampai 48 kali,” kata John.
Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch (IPW) Ali Tranghanda menilai, Lippo cukup jeli melihat ceruk pasar dengan meluncurkan produk segmen menengah. “Itu luar biasa, produk yang diluncurkan bisa kelebihan permintaan tinggi. Ceruk pasar ini memang yang selama ini suplainya kurang,” kata dia.
Berdasarkan riset yang dilakukan, kata dia, di kawasan Banten terjadi lonjakan permintaan hunian hingga dua kali lipat. Selama ini pasokan properti banyak berasal dari segmen atas dan segmen bawah. Sementara segmen menengah kurang.
“Produk seperti yang diluncurkan Lippo itu yang ditunggu oleh segmen menengah. Dengan rentang harga Rp 600 jutaan hingga Rp 1 miliar," jelasnya.
Di masa pandemi, sambung Ali, bukan berarti masyarakat tidak berminat membeli properti, atau daya beli masyarakat turun, namun pada masa-masa sebelumnya masyarakat masih menunggu situasi kondusif.
Selain itu tren saat ini, banyak masyarakat memilih membeli rumah dibawah Rp1 miliar. Ali optimistis produk yang akan diluncurkan Lippo selanjutnya di segmen menengah akan diserbu oleh konsumen.
Sementara itu, Ketua Umum DPP Real Estate Indonesia (REI) Totok Lusida menilai, fenomena larisnya penjualan hunian kelas menengah atas tersebut menunjukkan, industri properti nasional mampu bertahan di masa pandemi. “Khususnya hunian yang dibawah Rp 1 miliar sekarang memang sedang bagus,” kata dia.
Totok memberikan apresiasi kepada para pengembang yang meluncurkan hunian dan direspon positif oleh pasar. “Itu semakin menunjukkan bahwa industri ini (properti) memiliki kekuatan lebih dibandingkan dengan industri lainnya,” tegasnya.