REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Cristiano Ronaldo seolah dilahirkan untuk menjadi penyelamat bagi klub yang dibelanya. Ia seringkali menjadi pemecah kebuntuan ketika timnya kesulitan membobol gawang lawan. Atau saat tertinggal, ia mencetak gol walaupun sekadar menyelamatkan tim dari kekalahan.
Dua gol penalti Ronaldo kala Juventus ditahan imbang 2-2 oleh Atalanta dalam lanjutan Serie A Italia di Allianz, Turin, Ahad (12/7) dini hari WIB bukti terbaru dia adalah penyelamat. Pemain berjuluk CR7 itu mencetak gol dari 12 pass pada menit ke-55 dan 90 setelah Juventus tertinggal dua kali.
Dua gol tersebut membuat namanya di ambang menyamai rekor legenda Juventus, Ferenc Hirzer, yang mencetak 35 gol dalam satu musim pada musim 1925/1926. Kini mantan pemain Real Madrid itu mengoleksi 32 gol di semua kompetisi, 28 diantaranya ia cetak di Serie A.
Namun, Ronaldo sudah menyamai rekor dua legenda Juventus lainnya yaitu Alessandro Del Piero dan David Trezeguet yang mencetak 32 gol dalam satu musim di semua kompetisi. Del Piero mencatatkan namanya di daftar 32 gol dalam satu musim pada musim 1997/1998 dan Trezeguet pada musim 2001/2002.
Tak hanya itu, Ronaldo mencatatkan hasil luar biasa di tahun 2020. Kapten timnas Portugal tersebut mencetak 18 gol dan lebih banyak dari pemain lain.
Gol Ronaldo yang melesat menjadi 28 di Serie A musim ini menjadi ancaman bagi striker Lazio, Ciro Immobile, dengan 29 gol. Dengan ketajamannya di depan gawang dan masih ada sisa pertandingan, bukan tak mungkin Ronaldo menduduki puncak top skor di akhir musim.
Jumlah gol yang ditorehkan Ronaldo musim ini adalah bukti bahwa ia memberikan kontribusi besar kepada Nyonya Tua dalam perebutan gelar Scudetto. Berkat gol-golnya eks mega bintang Manchester United itu, Juventus kini memimpin klasemen sementara dengan nilai 76 poin. Mereka unggul delapan poin dari Inter Milan dan Lazio yang menempel di peringkat kedua dan ketiga.
Dengan enam sisa pertandingan, kemampuan sosok bernama lengkap Cristiano Ronaldo dos Santos Aveiro itu dalam mencetak gol sangat dibutuhkan. Dengan 18 poin yang masih bisa diperebutkan, Inter Milan dan Lazio tetap menjadi ancaman Juventus merebut scudetto musim ini.
Pelatih Juventus, Maurizio Sarri, takjub dengan apa yang dipersembahkan Ronaldo kepada tim. Sarri memuji Ronaldo usai dua gol ia cetak melalui titik putih. Sarri memuji pria kelahiran 5 Februari 1985 itu yang mampu menghadapi tekanan saat timnya tertinggal dua kali dari Atalanta.
"Dia (Ronaldo) adalah seorang juara dengan kakinya, tetapi juga dengan kepalanya. Dia berhasil menangani tekanan yang dia miliki padanya dengan cara yang luar biasa,” puji Sarri kepada Ronaldo, dilansir dari ESPN.
Bagi Sarri satu poin sangat berharga dan pantas didapatkan karena lawan yang dihadapi merupakan tim kuat dan salah satu tim terbaik Eropa. Ia pun menyatakan bahwa persaingan scudetto belum berakhir. Masih ada 18 poin yang mesti diraih.
"Perlombaan scudetto tidak pernah ditutup, masih ada 18 poin yang tersedia. Ini adalah fase yang sangat sulit musim ini, pertandingan sangat mahal, dan sulit untuk menemukan kontinuitas,” kata pelatih terbaik Liga Italia Seri A 2019 ini.