REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Arsitek tim Real Madrid, Zinedine Zidane, mengungkapkan alasan di balik reaksinya yang berteriak saat wasit meniup peluit tanda berakhirnya pertandingan di Estadio Nuevo Los Carmenes. Zidane berteriak karena merasa lega tidak jadi berjarak dua poin dengan Barcelona dalam kemenangan atas Granada.
Real Madrid menang 2-1 dalam lanjutan La Liga Spanyol, Selasa (14/7) dini hari WIB. Hasil itu membuat Real Madrid tetap unggul empat poin dari Barcelona di peringkat kedua dengan sisa tiga pertandingan lagi.
''Saya berteriak karena saya senang dan karena Anda menderita di sepak bola,'' ujar Zidane dikutip dari Marca, Selasa (14/7).
Namun, Zidane menilai reaksi tersebut merupakan sesuatu yang normal, karena tiga poin dari Granada sangatlah penting. Selain itu, ia juga meneriaki pemainnya karena tampil impresif dalam laga tersebut. Apalagi, Madrid yang unggul dua gol di babak pertama, bermain lebih bertahan di babak kedua, setelah Granada berusaha menyamakan kedudukan.
Zidane mengaku skuatnya tampil kurang bagus di babak kedua, sehingga kebobolan satu gol. Namun itu karena Granada bisa tampil lebih baik sejak memasuki babak kedua.
Tapi Zidane menegaskan, untuk bisa bersaing di La Liga, pemain harus sedikit menderita dan timnya bisa melalui itu. Skuat Madrid harus bangga dengan permainan tim. "Kami punya dua pertandingan sisa (untuk memastikan gelar) dan kami belum memenangkan apapun. Itulah kenyataannya, tapi ada enam poin tersisa,'' ujar dia menjelaskan.