Selasa 14 Jul 2020 19:20 WIB

Berkat Zoom, Kekayaan Pendirinya Meroket Jadi Rp168 Triliun!

Berkat Zoom, Kekayaan Pendirinya Meroket Jadi Rp168 Triliun!

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Berkat Zoom, Kekayaan Pendirinya Meroket Jadi Rp168 Triliun!. (FOTO: CNBC.com)
Berkat Zoom, Kekayaan Pendirinya Meroket Jadi Rp168 Triliun!. (FOTO: CNBC.com)

Warta Ekonomi.co.id, Jakarta

Selama pandemi corona yang memerintahkan orang-orang untuk tetap di rumah dan menghindari keramaian membuat aplikasi Zoom menjadi populer di seluruh dunia. Berkat hal ini, pendiri Zoom, Eric Yuan pun masuk jajaran orang terkaya dunia menduduki peringkat 148.

Dikutip dari Forbes di Jakarta, Selasa (14/7/2020), harta kekayaan Eric mencapai USD11,7 miliar atau setara Rp168 triliun.

Baca Juga: Pendiri Zoom Yakin Platformnya Bisa Jaga Keamanan Data Pengguna

Pria 50 tahun ini lulusan Manajemen Teknik di China University of Mining and Technology. Eric pernah menjadi Manajer Cisco WebEx yang mengakuisisi perusahaan konferensi pada 2007.

Tahun 2011, Eric mengusulkan teknologi konferensi video yang ramah smartphone pada Cisco tapi ditolak bosnya. Setelah itu, ia pun memutuskan keluar dan mendirikan Zoom karena yakin dengan idenya.

Terbukti saat ini popularitas Zoom sebagai aplikasi konferensi video mendapatkan tempat di hati masyarakat seluruh dunia. Meski awal-awal booming mengalami berbagai isu terkait data, tetapi Eric memastikan hal itu sudah diperbaiki.

Pada 2014, jumlah pengguna Zoom ada 10 juta pengguna kemudian naik jadi 40 juta pada 2015. Pendanaan pun terus mengalir, antara lain sebanyak USD30 juta pada 2015 dari beberapa investor termasuk Horizons Ventures dan Qualcomm Ventures.

Pada tahun 2017 pun Zoom menyandang status startup Unicorn. Hingga pada Maret 2019, mereka berjualan saham perdana atau IPO dengan valuasi USD 16 miliar. Eric sendiri memiliki 22% saham Zoom yang bernilai lebih dari USD9 miliar sebelum perdagangan dimulai.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement