Selasa 14 Jul 2020 20:19 WIB

Bonbin Sumbar tak Bisa Tampung Harimau dari Padang Pariaman

Harimau yang dievakuasi dari Padang Pariaman sementara ditempatkan di PR-HSD Arsari.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Reiny Dwinanda
Dokter hewan dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatea Barat menyuntikan obat bius pada seekor harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) yang masuk perangkap di Korong Surantiah Koto Buruak, Nagari Lubuk Alung, Kecamatan Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, Senin (13/7/2020). Satwa langka tersebut kini dititipkan di Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera Dharmasraya (PR-HSD) Arsari.
Foto: ANTARA/Muhammad Arif Pribadi
Dokter hewan dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatea Barat menyuntikan obat bius pada seekor harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) yang masuk perangkap di Korong Surantiah Koto Buruak, Nagari Lubuk Alung, Kecamatan Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, Senin (13/7/2020). Satwa langka tersebut kini dititipkan di Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera Dharmasraya (PR-HSD) Arsari.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) yang dievakuasi oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar dari di Jorong Surantih, Nagari Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman pada Senin (14/7) sementara ditempatkan di Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera Dharmasraya (PR-HSD) Arsari. BKSDA menitipkan harimau yang diberi nama Ciuniang Nurantih tersebut untuk direhabilitasi sebelum dilepasliarkan kembali ke hutan.

"Setelah melakukan penjajagan ke beberapa pihak termasuk kebun binatang Bukittinggi dan Sawahlunto, tidak ada tempat lagi untuk bisa dititipi satwa liar dilindungi ini, sehingga kami meminta Yayasan Arsari Djojohadikusumo untuk bisa menerima Ciuniang guna direhabilitasi di PR-HSD Arsari,” kata Kepala Balai KSDA Sumatera Barat Erly Sukrismanto, melalui siaran pers yang diterima Republika.co.id, Selasa (14/7).

Baca Juga

BKSDA membuat perangkap untuk menyelamatkan Ciuniang Nurantih karena berkonflik dengan manusia. Pekan lalu, harimau betina tersebut menerkam tujuh ekor kambing ternak milik warga.

photo
Seekor harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) berada dalam perangkap Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat setelah disuntik obat bius di Korong Surantiah Koto Buruak, Nagari Lubuk Alung, Kecamatan Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, Senin (13/7/2020). - (Antara/Muhammad Arif Pribadi)

Setelah masuk perangkap dan dievakuasi, Ciuniang Nurantih dibawa ke kantor BKSDA Sumbar di Kota Padang. Pada Selasa, ia diserahkan ke PR-HSD.

Erly menyebut, pihaknya khawatir Ciuniang Nurantih stres bila terlalu lama berada di dalam kandang jebak. Itu dapat berdampak buruk bagi kesehatannya.

"Saat ini, diperlukan penanganan medis yang handal dan berpengalaman, seperti dari tim PR-HSD Arsari,” ujar Erly.

Manager Operasional PR-HSD Arsari Saruedi Simamora mengatakan, pihaknya akan segera menyiapkan Ciuniang dan empat ekor harimau sumatera lainnya yang sedang mereka rawat untuk dikembalikan ke habitatnya. Ia melihat, Ciuniang Nurantih dalam keadaan sehat danhanya mengalami sedikit lecet di bagian wajah dan diprediksi akan segera membaik.

"Kami harap dapat segera dilepasliarkan kembali," ucap Saruedi.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement