REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) yang dievakuasi oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar dari di Jorong Surantih, Nagari Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman pada Senin (14/7) sementara ditempatkan di Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera Dharmasraya (PR-HSD) Arsari. BKSDA menitipkan harimau yang diberi nama Ciuniang Nurantih tersebut untuk direhabilitasi sebelum dilepasliarkan kembali ke hutan.
"Setelah melakukan penjajagan ke beberapa pihak termasuk kebun binatang Bukittinggi dan Sawahlunto, tidak ada tempat lagi untuk bisa dititipi satwa liar dilindungi ini, sehingga kami meminta Yayasan Arsari Djojohadikusumo untuk bisa menerima Ciuniang guna direhabilitasi di PR-HSD Arsari,” kata Kepala Balai KSDA Sumatera Barat Erly Sukrismanto, melalui siaran pers yang diterima Republika.co.id, Selasa (14/7).
BKSDA membuat perangkap untuk menyelamatkan Ciuniang Nurantih karena berkonflik dengan manusia. Pekan lalu, harimau betina tersebut menerkam tujuh ekor kambing ternak milik warga.
Setelah masuk perangkap dan dievakuasi, Ciuniang Nurantih dibawa ke kantor BKSDA Sumbar di Kota Padang. Pada Selasa, ia diserahkan ke PR-HSD.
Erly menyebut, pihaknya khawatir Ciuniang Nurantih stres bila terlalu lama berada di dalam kandang jebak. Itu dapat berdampak buruk bagi kesehatannya.
"Saat ini, diperlukan penanganan medis yang handal dan berpengalaman, seperti dari tim PR-HSD Arsari,” ujar Erly.
Manager Operasional PR-HSD Arsari Saruedi Simamora mengatakan, pihaknya akan segera menyiapkan Ciuniang dan empat ekor harimau sumatera lainnya yang sedang mereka rawat untuk dikembalikan ke habitatnya. Ia melihat, Ciuniang Nurantih dalam keadaan sehat danhanya mengalami sedikit lecet di bagian wajah dan diprediksi akan segera membaik.
"Kami harap dapat segera dilepasliarkan kembali," ucap Saruedi.