Selasa 14 Jul 2020 20:59 WIB

Delapan Warga Bantul dan Satu Sleman Sembuh dari Covid-19

Kasus sembuh Covid-19 di Yogyakarta sebesar 78,5 persen dari total 387 kasus

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pekerja menyiapkan ruang isolasi di Asrama Haji Yogyakarta, Mlati, Sleman, DI Yogyakarta. Kesembuhan kasus positif Covid-19 di DIY cukup tinggi, yang pada 14 Juli ini ada tambahan sembilan kasus yang dinyatakan sembuh. Hal ini menjadikan total kasus sembuh mencapai 304 kasus atau 78,5 persen dari total kasus positif sebesar 387 kasus.
Foto: ANTARA /Hendra Nurdiyansyah
Pekerja menyiapkan ruang isolasi di Asrama Haji Yogyakarta, Mlati, Sleman, DI Yogyakarta. Kesembuhan kasus positif Covid-19 di DIY cukup tinggi, yang pada 14 Juli ini ada tambahan sembilan kasus yang dinyatakan sembuh. Hal ini menjadikan total kasus sembuh mencapai 304 kasus atau 78,5 persen dari total kasus positif sebesar 387 kasus.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kesembuhan kasus positif Covid-19 di DIY cukup tinggi, yang pada 14 Juli ini ada tambahan sembilan kasus yang dinyatakan sembuh. Hal ini menjadikan total kasus sembuh mencapai 304 kasus atau 78,5 persen dari total kasus positif sebesar 387 kasus.

"Kasus sembuh ini terdiri dari delapan warga Bantul dan satu warga Sleman," kata Juru Bicara Penanganan Covid-19 untuk DIY, Berty Murtiningsih, Selasa (14/7).

Warga Bantul yang sudah dinyatakan sembuh yakni perempuan dengan kasus nomor 340, kasus nomor 336, kasus nomor 335, kasus nomor 331 dan kasus nomor 326. Lima kasus ini masing-masingnya berumur 30 tahun, 26 tahun, 51 tahun, 70 tahun dan 34 tahun.

Sementara, tiga warga Bantul lainnya berjenis kelamin laki-laki dengan masing-masing kasus nomor 338, kasus nomor 337 dan kasus nomor 339. Tiga warga Bantul ini berumur 49 tahun, 17 tahun dan 45 tahun.

"Satu warga Sleman yang sudah dinyatakan sembuh merupakan kasus nomor 334, perempuan dengan umur 40 tahun," ujar Berty.

Berty juga melaporkan adanya satu pasien dalam pengawasan (PDP) yang meninggal dunia dalam proses laboratorium pada 14 Juli ini. PDP tersebut berjenis kelamin perempuan dengan umur 61 tahun, asal Kota Yogyakarta.

Berty menyebut, PDP meninggal dunia belum menjalani tes swab Covid-19. PDP ini meninggal dunia lantaran memiliki riwayat komorbid atau penyakit penyerta yaitu Diabetes Mellitus (DM)."Bertambahnya satu PDP meninggal dunia, menjadikan jumlah PDP meninggal menjadi 27 orang dari total 129 PDP yang masih dalam proses laboratorium," ujar Berty.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement