REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- Sedikitnya 500 kepala keluarga (KK) dari 17 desa yang tersebar di 11 kecamatan di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, mengungsi akibat banjir yang melanda daerah tersebut menyusul tingginya intensitas hujan. Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Konawe, Selasa (14/7), menyebutkan jumlah kepala keluarga yang terdampak banjir mencapai 1.235 kk atau sekitar 1.668 jiwa.
Desa yang terdampak paling parah adalah Desa Laloika dan Desa Wonua Monapa, Kecamatan Pondidaha serta Desa Waworaha, Kecamatan Lambunya, sedangkan desa yang masih terisolasi akibat banjir tersebut adalah Desa Aleuti, Kecamatan Padangguni dan Desa Lalomerui, Kecamatan Routa.
Di Kecamatan Pondidaha Desa Laloika jumlah yang terdampak banjir 205 jiwa atau 66 KK dengan perincian mengungsi di balai desa 16 KK, pengungsi mandiri 23 KK, dan yang masih bertahan di rumah masing-masing 16 KK. Kemudian Desa Wonua Monapa ada 43 KK yang terdiri dari 126 jiwa, semuanya mengungsi di balai desa.
Di Kecamatan Wonggeduku meliputi Desa Dawi-dawi, Langgonawe, dan Desa Bendewutu yang terdampak banjir sebanyak 490 KK, Kecamatan Lambuya, yaitu Desa Waworaha yang terdampak banjir sebanyak 147 KK dan mereka saat ini sangat membutuhkan air bersih.
Kemudian Kecamatan Tongauna Utara, yaitu Desa Olo Onua yang terdampak banjir sebanyak 50 KK, Kecamatan Abuki yang terdampak banjir meliputi Desa Anggoro (40 KK) dan Desa Unaasi Jaya (9 KK). Kecamatan Bondoala, yaitu Desa Rumbia (22 KK), Kecamatan Puriala, yaitu Desa Wonua Morome (3 KK).
Kecamatan Tongaua, yang terdampak adalah Desa Andeposandu (20 KK), Kecamatan Padangguni Desa Aeluti (3 KK), Kecamatan Anggaberi di Desa Wunduongohi (97 KK), serta Kecamatan Routa yaitu Desa Lalomerui (92 KK).
Selain merendam rumah warga, banjir di Kabupaten Konawe tersebut juga merendam tanaman padi, tanaman cokelat, serta tanaman sayur dan hortikultura yang luasnya mencapai puluhan hektare, seperti di Desa Sulemandara, Desa Ambulaanu, Desa Dawi-dawi, Desa Langgonawe, dan Desa Bendewutu.
Kepala Puskesmas Kecamatan Pondidaha Ersa Saranani mengatakan kondisi pengungsi sekarang ini sehat dan petugas kesehatan juga sudah siap mengantisipasi warga terdampak banjir. "Keluhan pengungsi terbanyak gatal-gatal, kalau anak-anak batuk dan flu," katanya.