REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Volkswagen AG dan partnernya di China SAIC Motor berencana investasi senilai 4,13 miliar yuan atau sekitar Rp8,62 triliun untuk merenovasi pabriknya di Shanghai. Pabrik ini akan dipakai guna memproduksi sedan jenis baru merek Audi.
SAIC Volkswagen yang merupakan patungan antara produsen otomotif asal Jerman dan produsen otomotif terbesar asal China itu selama ini hanya menjual mobil dengan merek VW dan Skoda. Dengan renovasi pabriknya di Shanghai, kapasitas produksi perusahaan patungan tersebut bisa mencapai 60.000 unit sedan Audi A7L dan 60.000 unit SUV merek VW per tahun.
Renovasi yang diperkirakan mulai akhir 2020 itu dilakukan pada saat permintaan kendaraan mewah di China masih stabil. Presiden SAIC Chen Hong sebelumnya mengatakan bahwa perusahaan patungannya bakal mulai memproduksi Audi pertamanya pada awal 2022.
"Proyek Audi kami berjalan normal," kata seorang sumber dari bagian investasi SAIC, dikutip Cailian.
Namun dia tidak memberikan komentar lebih lanjut terkait nilai investasi VW. Pihak Audi China seperti dikutip Reuters mengatakan bahwa proyeknya dengan SAIC masih tetap sesuai rencana.
SAIC Motor pada Juni telah menjual 479.000 unit kendaraan, naik 2,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, demikian data produksi dan penjualan yang dirilis SAIC Group, Senin (6/7).
Sementara itu, tujuh dari 11 anak perusahaan SAIC mencapai pertumbuhan penjualan pada periode tersebut.
Sejumlah produsen mobil lain di China juga telah melaporkan pemulihan nilai penjualan pada Juni. Bahkan mengalami kenaikan dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.
Geely Auto penjualannya naik sekitar 21 persen, Toyota naik 22,8 persen, Nissan meningkat 4,5 persen, dan Dongfeng Motor naik 9,8 persen.
Pasar mobil China secara keseluruhan telah kembali ke pertumbuhan positif mulai bulan April. Pada bulan itu terjadi kenaikan nilai penjualan 4,4 persen dibandingkan bulan sebelumnya dan meningkat 14,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.