Selasa 14 Jul 2020 22:44 WIB

Besok dan Lusa Saat Tepat Koreksi Kiblat, Ini Cara Sederhana

Besok Rabu dan Kamis lusa waktu tepat untuk koreksi arah kiblat .

Besok Rabu dan Kamis lusa waktu tepat untuk koreksi arah kiblat . Ilustrasi koreksi arah kiblat.
Foto: Republika/ Wihdan
Besok Rabu dan Kamis lusa waktu tepat untuk koreksi arah kiblat . Ilustrasi koreksi arah kiblat.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA— Kementerian Agama menyatakan matahari akan berada di atas Ka'bah, Makkah, Arab Saudi, pada Rabu (15/7) dan Kamis (16/7), sehingga menjadi kesempatan yang baik untuk mengoreksi arah kiblat sholat umat Islam di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

"Saat itu, bayang-bayang benda yang berdiri tegak lurus, di mana saja, akan mengarah lurus ke Ka'bah," kata Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais Binsyar), Agus Salim, kepada wartawan di Jakarta, Selasa.

Baca Juga

Dia mengatakan matahari nanti akan ada di atas Ka'bah pada pukul 16.27 WIB di masing-masing hari. Secara tanggal dan waktu, fenomena alam serupa sama dengan peristiwa pada 2018.

Menurut dia, peristiwa semacam itu dikenal sebagai "istiwa a'dham" atau "rashdul qiblah" yaitu waktu matahari di atas Ka'bah dengan bayangan benda yang terkena sinar matahari menunjuk arah kiblat. "Peristiwa yang sama terjadi juga pada 27 dan 28 Mei 2020 yang lalu,” kata dia.

Momentum tersebut, kata Agus, dapat digunakan umat Islam untuk memverifikasi kembali arah kiblat. Caranya dengan menyesuaikan arah kiblat dengan arah bayang-bayang benda pada saat "rashdul qiblah".

Agus mengatakan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam proses verifikasi arah kiblat, yaitu memastikan benda yang menjadi patokan harus benar-benar berdiri tegak lurus, seperti menggunakan bantuan lot/bandul. 

"Permukaan dasar harus betul-betul datar dan rata serta jam pengukuran harus disesuaikan dengan BMKG, RRI atau Telkom," katanya. 

sumber : Harian Republika
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement