REPUBLIKA.CO.ID, PALOPO -- Daerah Masamba di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan diterjang banjir bandang pada Senin (13/7) malam. Peristiwa tersebut disebabkan oleh hujan lebat yang dipengaruhi suhu muka laut di Teluk Bone sehingga mengakibatkan sungai meluap yang membuat akses jalan tertutup lumpur dan juga membuat akses komunikasi terputus.
Merespons kondisi tersebut, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan melalui kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas II Palopo langsung bergerak melakukan aksi kemanusiaan dengan memberikan bantuan kepada korban banjir yang melanda Kecamatan Masamba.
“Setelah mendengar kabar bahwa telah terjadi bencana banjir bandang, saya mengajak rekan-rekan di kantor UPP Palopo untuk membantu meringankan beban warga yang terkena bencana dengan memberikan bantuan berupa sembako atas nama Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan ke warga yang terdampak yang saat ini berada di pengungsian,” kata Kepala Kantor UPP Kelas II Palopo Taufan Eka Putra di Palopo, Sulawesi Selatan dalam keterangannya yang diterima Republika.co.id, Selasa, (14/7).
Menurutnya, curah hujan di wilayah tersebut memang cukup tinggi. “Kejadiannya itu senin malam, memang curah hujan di wilayah Palopo, Luwu dan Luwu Utara cukup tinggi, hampir setiap hari,” kata Taufan.
Lebih lanjut Taufan menjelaskan, ketika ia bersama rekannya mendengar kabar bahwa ada kejadian bencana alam tersebut melalui warga dan media sosial pada Selasa (14/7) pagi, Ia langsung memerintahkan rekan-rekan di kantor UPP Kelas II Palopo untuk menyiapkan bantuan sembako dan langsung mengirimkan bantuan tersebut ke lokasi pengungsian.
Taufan mengatakan, jarak dari kantor UPP Palopo ke lokasi kejadian kurang lebih 70 km. “Anggota berangkat pagi hari dengan menggunakan kendaraan dinas lapangan mengingat lokasi medannya agak berat, rombongan langsung ke lokasi kejadian yaitu di Desa Radda, Kecamatan Masamba,” kata dia.
Dirinya menjelaskan, dengan bantuan tim posko pengungsi Ia bersama anggota yang lain dipandu ke lokasi pengungsi yang berada kurang lebih 2 km dari jalan utama, yaitu di daerah dataran agak tinggi sekitar perkebunan warga. “Disana tim posko mendirikan tenda dimana warga yang menjadi korban banjir hanya membawa kebutuhan seadanya karena kejadiannya begitu cepat sehingga tidak sempat membawa keperluan lainnya,” kata Taufan.
Terakhir, saat penyerahan bantuan, warga mengucapkan rasa terima kasih kepada Kementerian Perhubungan khususnya Direktorat Jenderal Perhubungan Laut atas bantuan yang telah diberikan, dimana bantuan tersebut sangat mereka harapkan di kondisi saat ini. “Saya mewakili Ditjen Perhubungan Laut Kemenhub mengucapkan turut prihatin atas kejadian banjir bandang yang menimpa warga, semoga para korban diberikan kekuatan dan kesabaran dalam menghadapi ujian ini,” ucapnya.
Taufan juga mengajak kepada semua pihak untuk turut serta mengulurkan tangan membantu meringankan beban para korban bencana banjir untuk peduli dan berbagi dengan saudara-saudara yang sedang terkena musibah.