Rabu 15 Jul 2020 02:36 WIB

PB PASI akan Lakukan Swab dan Tes Psikologi Bagi Atlet

Langkah ini dilakukan sebelum kembali menggelar pelatnas di Stadion Madya, Jakarta.

Sekjen PASI Tigor Tanjung (kedua kanan) bersama atlet.
Foto: Republika/ Wihdan
Sekjen PASI Tigor Tanjung (kedua kanan) bersama atlet.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) akan melakukan tes swab atau teknik reaksi polimerase (PCR) serta tes psikologi terlebih dahulu kepada para atletnya. Langkah ini dilakukan sebelum kembali menggelar pelatnas di Stadion Madya, Jakarta.

Menurut Sekretaris Jenderal PB PASI Tigor Tanjung, tes tersebut dilakukan sesuai dengan anjuran World Athletics kepada seluruh federasi atletik nasional dalam menggelar latihan di tengah kondisi pandemi Covid-19.

“World Athletics merekomendasikan untuk tes PCR dan pengecekan mental. Ini yang kami tidak boleh lupakan,” kata Tigor di Kantor Kemenpora, Jakarta, Selasa (14/7). “Tiga bulan mereka (pikirannya) isinya macam-macam. Pasti kami harus lakukan (tes psikologi). Tim psikologi akan melihat kesiapan mental mereka untuk pendampingan."

Adapun biaya tes PCR, kata Tigor, nantinya bakal ditanggung oleh Kemenpora. Sejak Maret, para atlet pelatnas memang telah dipulangkan ke daerahnya masing-masing akibat adanya kekhawatiran penularan virus corona.

Lalu, Muhammad Zohri dan kawan-kawan pun terpaksa berlatih secara mandiri dan seadanya dengan tetap dibekali program dari pelatih.

Setelah lebih dari tiga bulan latihan di kampung halamannya masing-masing, PB PASI pun berencana memanggil 20 atletnya ke Jakarta untuk menggelar pelatnas setelah menandatangani nota kesepahaman (MoU) terkait dana Pelatnas Olimpiade bersama Kemenpora, Selasa (14/7).

Namun, Tigor masih belum mengetahui kapan pastinya para atlet tersebut akan tiba di Jakarta mengingat adanya pembatasan wilayah di daerah asal masing-masing atlet. “Tetapi saya harapkan bulan ini mereka sudah bisa ada di Jakarta,” ujarnya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement