REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- Dinas Kesehatan dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Sulawesi Tenggara melakukan tes cepat bagi 14.416 orang secara gratis.
Rilis tertulis dari Koordinator Komunikasi Publik dan Informasi Publik Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Sultra Syaifullah di Kendari, Selasa, menyebutkan 48 orang dari 14.416 orang telah menjalani tes cepat dinyatakan reaktif atau terindikasi virus corona.
"Hari ini, Selasa (14/7), dilakukan tes cepat terhadap 179 orang dan satu orang dinyatakan reaktif," kata dia.
Tes cepat terhadap 14.416 orang dari berbagai kalangan dilakukan pemerintah sebagai upaya memutus rantai dan mendeteksi penyebaran virus corona jenis baru itu.
"Hingga hari ke-45 pelaksanaan tes cepat dengan sasaran 14.416 orang mengungkap 48 orang terindikasi virus yang menakutkan tersebut," katanya.
Sultra menggelar tes cepat sejak 30 Mei hingga batas waktu yang tidak ditentukan yang terbuka untuk umum dan menyasar kantor pemerintah.
Tes cepat secara gratis digelar setiap hari di Laboratorium Kesehatan Daerah Dinas Kesehatan Sultra dan kantor-kantor pemerintah sesuai surat permintaan.
Tes cepat adalah penyaringan awal virus corona dalam tubuh melalui sampel darah. Sampel inilah yang memberi informasi adanya imunoglobulin atau IgM dan IgG dalam tubuh manusia.
Hasil tes cepat akan terbaca perlu waktu 10-15 menit berupa garis pada keterangan C, IgG, dan IgM. Garis pada C mengindikasikan pasien nonreaktif (negatif), sedangkan garis pada C dan IgG atau IgM menandakan pasien reaktif (positif).
Pada pasien negatif biasanya tes akan diulang dalam waktu 7-10 hari. Pengecekan ulang untuk memastikan tubuh tidak memproduksi IgM atau IgG akibat paparan virus corona. Pembentukan IgM dan IgG perlu waktu beberapa minggu bergantung pada reaksi tubuh.