REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pondok Pesantren Al Golibiah di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, ludes terbakar api diduga akibat korsleting pada Selasa (14/7). Kepala Unit Damkar Sektor Ciawi Kabupaten Bogor, Nendri menyebutkan, meski sudah mengerahkan dua unit mobil pemadam kebakaran, tetapi pihaknya tak mampu menyelamatkan bangunan yang berlokasi di Kampung Sukaresmi, Desa Cipayung, Kecamatan Megamendungitu.
"Itu bahan bangunannya mudah terbakar terbuat dari kayu dan bambu, dari atapnya aja bukan genteng dan di sana bangunannya banyak hangus semua," tuturnya saat dihubungi pada Selasa malam.
Di samping itu, petugas damkar juga menemui sejumlah kendala saat melalukan proses pemadaman yang berlangsung sekitar dua jam itu, seperti sulitnya akses masuk armada damkar ke tempat kejadian perkara (TKP).
Meski bangunan pesantren milik Ustaz Umar itu kini tak berbentuk, menurut Nendri, beruntung tidak ada korban jiwa yang disebabkan oleh peristiwa tersebut. Api yang menghanguskan seisi pesantren itu juga tidak merembet ke rumah-rumah di sebelahnya yang berdempetan.
"Enggak sampai sih (ke rumah warga), cuma hangus kobongnya (asrama) saat itu memang ada santri sama ustaz bahu-membahu pemadaman awal pakai manual, ember," paparnya.
Nendri menyebutkan, peristiwa yang sempat membuat geger para santri itu diduga akibat korsleting listrik yang merembet ke meterial bangunan yang relatif mudah terbakar. "Iya sudah enggak bisa buat aktivitas belajar-mengajar buat santrinya dan alhamdulilah enggak ada merembet kemana-mana dan kerugian belum bisa kita perkirakan," kata Nendri.