Rabu 15 Jul 2020 06:04 WIB

Pakai Jilbab Biru dan Masker, Hana Hanifah Minta Maaf

Hana terjerat kasus prostitusi saat digerebek di sebuah hotel di Kota Medan.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Artis Hana Hanifah terjerat kasus prostitusi.
Foto: Dok
Artis Hana Hanifah terjerat kasus prostitusi.

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Artis film televisi (FTV) Hana Hanifah akhirnya buka suara terkait kasus dugaan prostitusi daring yang menjerat dirinya. Dengan suara terbata-bata Hana menyampaikan permohonan maaf kepada semua pihak.

Dihadirkan dalam konferensi pers di Mako Polrestabes Medan pada Selasa (14/7) malam WIB, Hana menggenakan pakaian hitam dan jilbab biru serta wajah yang ditutup masker. "Saya memohon maaf kepada seluruh warga Kota Medan," ucapnya lirih sembari membaca kertas yang bertuliskan permohonan maaf yang dipegangnya.

Didampingi oleh kuasa hukum Machi Ahmad, Hana juga berterima kasih kepada pihak kepolisian yang telah menjaganya selama ditahan di Polrestabes Medan. "Saya berterima kasih Bapak Kapolda Sumatra Utara (Irjen Martuani Sormin), bapak Kapolrestabes dan Sat Reskrim yang menjaga saya saat di kota Medan dan tim penasihat hukum Bang Machi dan Kak Putri," ujarnya.

Pada kesempatan itu, Hana juga menegaskan, ia merupakan saksi dalam kasus dugaan prostitusi tersebut. "Status saya di sini hanya sebagai saksi," ujarnya.

Sebelumnya, personel Satreskrim dan Satintelkam Polrestabes Medan menangkap Hana Hanifah bersama seorang pria berinisial A di sebuah hotel di Kota Medan pada Ahad (12/7) malam. Ia ditangkap terkait dugaan kasus prostitusi.

Pada saat ditangkap, keduanya dalam kondisi tak berbusana lengkap. Selain kedua orang tersebut, petugas turut mengamankan seorang pria berinisial R yang berperan menjemput Hana di bandara dan mengantarkannya ke hotel. Pada saat dilakukan penggerebekan, petugas mengamankan sejumlah barang bukti berupa satu kotak alat kontrasepsi, dua unit handphone, dan kartu ATM.

Dalam kasus ini, polisi menetapkan dua orang sebagai tersangka masing-masing berinisial R dan J. Di mana J merupakan muncikari dan R merupakan teman dari J yang berperan sebagai menjemput Hana di bandara dan mengantar ke hotel untuk menemui A.

Sementara untuk Hana dan saudara A, polisi masih menetapkan sebagai saksi. Namun demikian, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan terkait kasus tersebut.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement