REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih Manchester City Pep Guardiola menilai para pesaingnya di Liga Primer Inggris tak nyaman dengan kekuatan the Citizens belakangan ini. Hal itu disampaikan Guardiola menyusul keputusan Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) pada Senin (13/7) yang mengabulkan gugatan City dan membatalkan sanksi larangan tampil di Eropa yang sebelumnya dijatuhkan UEFA karena pelanggaran aturan kepatutan finansial (FFP).
Guardiola meyakini bahwa keputusan itu pasti akan direspons negatif oleh tim-tim elite Inggris. Sebab the Citizens selama satu dekade terakhir telah menjelma jadi kekuatan baru, menggoyahkan hegemoni lama.
"Saya tahu tim-tim elit seperti Liverpool, Manchester United dan Arsenal tak nyaman melihat kami berada di titik ini," kata Guardiola dilansir laman resmi City, Selasa (14/7).
Ia menegaskan, para rival City harus memahami bahwa timnya pantas berada di posisi sekarang. Guardiola menegaskan, City ingin bersaing dengan para klub top Inggris lainnya untuk meraih prestasi seperti yang diraih klub-klub itu pada masa lalu.
"Kami pantas menjadi lebih kuat. Di belakang tim ini ada orang-orang hebat yang bekerja keras untuk membuat tim ini menjadi lebih baik dan membuat para suporter bangga," ujar Guardiola lagi.
Ia menegaskan, City tak membutuhkan izin dari siapa pun untuk bisa bersaing dan menjadi klub top di Inggris bahkan Eropa.
"Kami tidak perlu meminta izin untuk berada di sini. Kami pantas berada di sini," kata dia menegaskan.