REPUBLIKA.CO.ID, DHAKA -- Banjir besar melanda beberapa negara bagian Bangladesh. Lebih dari satu juta penduduk desa harus mengungsi ke tempat yang lebih tinggi bersama hewan ternak mereka. Permukaan air sungai di 20 distrik telah meningkat sejak Selasa (14/7).
Insinyur eksekutif Dewan Pengembangan Air, Arifuzzman Bhuiyan, mengatakan sejumlah daerah baru di Bangladesh utara, timur laut, dan tengah telah terkena dampak banjir selama 24 jam terakhir. Dia mengatakan situasi banjir tahun ini semakin memburuk.
"Situasinya semakin memburuk, yang terburuk adalah bahwa banjir berkepanjangan tahun ini adalah pertanda buruk," ujar Bhuiyan.
Dia menjelaskan hujan deras dan derasnya air dari hulu India adalah faktor utama terjadinya banjir. Bangladesh menerima hujan monsun antara Juni dan Oktober setiap tahun, serta sering menyebabkan banjir.
Banjir dimulai akhir bulan lalu dan memengaruhi banyak daerah baru. Banjir telah menghancurkan tanaman dan membuat penduduk di beberapa daerah miskin harus mengungsi. Bangladesh dilalui oleh 230 sungai, termasuk 53 sungai yang dibagi dengan India.
Di distrik utara Kurigram, salah satu daerah yang paling parah dilanda banjir, ribuan penduduk desa telah pindah dari rumah mereka ke tempat yang lebih tinggi sejak akhir pekan. Mereka membawa ternak dan barang-barang lainnya.
Koordinator badan amal Yayasan Bidyanondo, Mizanur Rahman Soikat, mengatakan pihaknya telah mendistribusikan makanan kepada penduduk desa yang terkena dampak banjir. Soikat menuturkan sebagian besar penduduk telah kehilangan lahan dan mata pencaharian mereka.
Menurutnya dalam beberapa pekan terakhir badan amal tersebut telah mendistribusikan makanan kepada sekitar 135 ribu orang di Kurigram. Selain makanan, mereka juga memberikan uang tunai dan makanan ternak.
"Selama dua hari terakhir, situasinya telah memburuk dan banyak desa tenggelam di distrik itu. Saya melihat ribuan orang berlindung di tempat penampungan," kata Soikat.
Federasi Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah menyebut lebih dari satu juta orang Bangladesh telah terkena dampak banjir yang terburuk sejak akhir pekan. Ribuan orang diperkirakan akan mengungsi ke tempat yang lebih tinggi karena ada peringatan kenaikan debit air dari hulu.
Seorang petugas bantuan dan rehabilitasi di distrik utara Rangpur, A.T.M. Akhteruzzman, mengatakan sekitar 50 ribu orang yang tinggal di sepanjang lembah Sungai Teesta telah mengungsi. Akhteruzzman mengatakan pihaknya telah menyediakan lebih dari 300 ton beras, makanan ternak, makanan bayi, dan uang tunai untuk dibagikan kepada para pengungsi.