Rabu 15 Jul 2020 12:13 WIB

Potensi Ekonomi Qurban 2020 Rp 20,5 Triliun

Potensi ekonomi qurban berasal dari 2,3 juta hewan ternak, setara 117 ribu ton daging

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Friska Yolandha
Andreas
Foto: Andreas Fitri Atmoko/Antara Foto
Andreas

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia sebagai negara Muslim terbesar sekaligus salah satu perekonomian terbesar di dunia memiliki potensi qurban yang sangat signifikan. Pada tahun 2020, Institute for Demographic and Poverty Studies (IDEAS) memproyeksikan potensi ekonomi qurban Indonesia mencapai Rp 20,5 Triliun yang berasal dari 2,3 juta orang pequrban (shahibul qurban).

Peneliti IDEAS, Askar Muhammad mengatakan, proyeksi qurban 2020 ini datang dari perkiraan 62,4 juta keluarga Muslim. Sembilan persen di antaranya adalah Muslim kelas menengah atas dengan pengeluaran per kapita di atas Rp 2,5 juta per bulan. Dari 5,6 juta keluarga Muslim sejahtera ini, IDEAS perkirakan 40 persen diantaranya melakukan ibadah qurban dengan asumsi satu keluarga berqurban satu hewan qurban.

Baca Juga

"Meski tahun ini tidak ada keberangkatan jamaah haji ke Tanah Suci, namun kerasnya krisis akibat pandemi menyebabkan kami mengambil asumsi konservatif. Semakin rendah kelas pengeluaran per kapita, semakin sedikit keluarga Muslim yang berqurban," kata Askar saat diskusi hasil riset IDEAS bertema 'Ekonomi Kurban 2020, Memberdayakan Peternakan Rakyat' pada Rabu (15/7).

Ia menerangkan, dari 2,3 juta Muslim berdaya beli tinggi yang berpotensi menjadi pequrban ini, kebutuhan hewan qurban terbesar adalah kambing dan domba sebanyak sekitar 1,9 juta ekor, sedangkan sapi dan kerbau sekitar 452 ribu ekor. Dengan asumsi margin perdagangan dan pengangkutan hewan ternak 20 persen serta tingkat harga rata-rata kambing atau domba di tingkat produsen Rp 1,9 juta per ekor dan sapi atau kerbau Rp 15 juta per ekor.

Maka IDEAS memperkirakan nilai ekonomi dari qurban tahun 2020 sekitar Rp 20,5 Triliun. Fakta ini menunjukkan bahwa potensi ekonomi dari ritual tahunan qurban tidak dapat dipandang kecil. Asumsi berat kambing atau domba antara 20-80 kg dengan berat karkas 42,5 persen. Sementara asumsi berat sapi atau kerbau antara 250-750 kg dengan berat karkas 50 persen.

"Maka potensi ekonomi kurban 2020 dari sekitar 2,3 juta hewan ternak ini setara dengan 117 ribu ton daging," ujarnya.

Askar menjelaskan, sebagai pembanding sepanjang tahun 2019 yang lalu, produksi daging sapi dan kerbau nasional adalah 514 ribu ton, sedangkan produksi daging kambing dan domba 163 ribu ton. Namun, potensi qurban Indonesia terdistribusi secara sangat tidak merata, yang mencerminkan kesenjangan pendapatan antar wilayah yang akut di Indonesia. Kesenjangan yang lebar terutama terjadi antara daerah perkotaan Jawa dengan wilayah lainnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement