Rabu 15 Jul 2020 12:51 WIB

Satu Pasien Covid-19 Coba Kabur dari RSSA Anwar Malang

Pasien teridentifikasi sebagai kasus persalinan yang terkonfirmasi positif Covid-19

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Esthi Maharani
Satu pasien positif Covid-19  berusaha kabur dari RSUD Saiful Anwar.
Foto: Tangkapan Layar/istimewa
Satu pasien positif Covid-19 berusaha kabur dari RSUD Saiful Anwar.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Sebuah video pasien melarikan diri dari rumah sakit beredar di jagat media sosial (medsos). Video tersebut menunjukkan seorang perempuan tengah berjalan keluar dari RSUD Saiful Anwar, Kota Malang.

Direktur RSUD Saiful Anwar Kota Malang, Kohar Hari Santoso membenarkan peristiwa yang terjadi pada Selasa (14/7) pukul 14.00 sampai 14.30 WIB. Perempuan yang mencoba keluar dari ruang isolasi tercatat pasien terkonfirmasi positif Covid-19.

"Saat ini pasien yang bersangkutan sudah menjalani isolasi mandiri," kata Kohar kepada wartawan, Rabu (15/7).

Pasien teridentifikasi sebagai kasus persalinan rujukan dari rumah sakit lainnya. Proses persalinan dilakukan di RSUD Saiful Anwar karena pasien terkonfirmasi positif Covid-19. Kemudian ditindaklanjuti melalui persalinan caesar dengan hasil lancar pada Ahad (12/7).

Selanjutnya, pasien ditempatkan di ruang isolasi RSSA (eks Pavilyun/VIP) sehingga tipe kamarnya berstandar VIP. Fasilitas yang diterima pasien membuatnya berpikir tidak mampu membayar tagihan rumah sakit. Apalagi pasien juga mengkhawatirkan keadaan anak-anaknya yang ditinggalkan di rumah.

Kondisi umum pasien dilaporkan mengalami perbaikan secara klinis oleh rumah sakit pada 14 Juli. Tenaga medis pun merekomendasikan pasien isolasi mandiri dengan pengawasan dari Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat. RSSA langsung menghubungi dinkes setempat untuk menjemput pasien di lokasi.

Setelah mendengar keputusan dokter, pasien dilaporkan tidak sabar kembali ke rumah. Bahkan, yang bersangkutan berusaha keluar dari ruang isolasi secara diam-diam. Namun usaha pasien terdeteksi melalui kamera pengawas sehingga petugas berupaya menghentikannya.

"Namun karena tidak memakai APD (Alat Pelindung Diri) lengkap sehingga petugas keamanan hanya bisa memperingatkan dengan peringatan verbal dengan terus mengikuti pasien," ungkap Kohar.

Selang beberapa waktu kemudian, petugas dengan APD lengkap datang dan menghampiri pasien. Beberapa jam berikutnya, petugas dari Dinkes setempat datang menjemput pasien. Pasien pun bisa kembali ke rumah dan melaksanakan isolasi mandiri.

Berkaca pada peristiwa tersebut, rumah sakit akan lebih memperketat pengawasan sehingga kasus serupa tidak terulang kembali. "Kita juga harus lebih persuasif sehingga mereka bisa paham," jelasnya.

Ruang isolasi di RSUD Saiful Anwar telah beroperasi sejak satu pekan lalu. Saat ini rumah sakit tengah berusaha menstandarisasi fasilitas pelayanan dan keamanan ruang isolasi. Salah satunya, pemisahan pintu keluar-masuk pasien serta tenaga kesehatan.

Jumlah kasus positif Covid-19 di Kota Malang telah mencapai 360 orang, Selasa (14/7). Sekitar 98 warga di antaranya telah sembuh dan 27 orang meninggal dunia. Kemudian 235 pasien lainnya masih dalam perawatan termasuk 14 kasus terbaru.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement