Rabu 15 Jul 2020 13:16 WIB

Emil: Klaster Secapa AD Anomali, Covid di Jabar Terkendali

Emil menyebut positive rate Covid-19 di Jabar 4,2 persen.

Rep: Sapto Andika Candra, Ronggo Astungkoro/ Red: Andri Saubani
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Foto: Abdan Syakura/Republika
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menegaskan bahwa klaster Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat (Secapa AD) di Kota Bandung yang sempat menjadi sumber penularan Covid-19 pada pekan lalu merupakan 'anomali'. Maksudnya, klaster ini merupakan penyimpangan dari laju penularan Covid-19 yang terjadi di Jawa Barat.

Kang Emil, sapaan akrab gubernur, menyampaikan bahwa di luar klaster baru tersebut, penularan Covid-19 di Jawa Barat masih terkendali. Hal ini terlihat dari angka penambahan kasus harian yang kembali turun drastis sehari setelah sempat melonjak tinggi pada Kamis (9/7) lalu.

Baca Juga

"Itu saya sebutnya anomali. Jadi waktu Secapa dilaporkan kan naik tuh. Besoknya sudah turun lagi ke 70, 50, jadi artinya Jabar tuh sebenarnya terkendali. Tapi ada titik-titik yang perlu diwaspadai yakni lembaga pendidikan kenegaraan. Yang berasrama," jelas Emil usai bertemu dengan Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Bogor, Rabu (15/7).

Emil menyebut bahwa memang ada risiko penularan lebih tinggi di lembaga pendidikan berbasis asrama. Apalagi para siswanya berasal dari berbagai daerah di Indonesia yang pergerakannya tidak terpantau oleh pemerintah daerah.

"Saya enggak bisa mengontrol karena kewenangan ada di pemerintah pusat. Tadi sudah saya laporkan kepada presiden," katanya.

Namun di luar sekolah-sekolah kenegaraan ini, Emil memastikan bahwa Jawa Barat relatif terkendali terkait penularan Covid-19. Jawa Barat sendiri disebut memiliki positivity rate atau tingkat keterpaparan Covid-19 sebesar 4,2 persen. Angka ini didapat dari hasil tes PCR sebanyak 88 ribu kali di seluruh Jawa Barat.

Angka keterpaparan sebesar 4,2 persen menunjukkan, dari sekitar 100 kali tes swab terhadap warga Jawa Barat, maka didapat kasus positif sebanyak 4 orang. Sesuai standar WHO, ujar Emil, positivity rate di bawah 5 persen selama 3 pekan maka disebut terkendali.

"Dari 100 persen PCR-Swab, kita hanya 4 persen. Provinsi lain dekat kita keterpaparannya ada 10 persen. Jadi itu," ujar Emil.

Sejalan dengan penanganan Covid-19 dari sisi kesehatan, Emil juga menyampaikan bahwa pemprov berupaya secara perlahan membangkitkan kembali perekonomian daerah. Saat ini, katanya, sebesar 80 persen perekonomian sudah dibuka kembali. Tentu, ujar Emil, pembukaan aktivitas ekonomi tetap memperhatikan protokol kesehatan.

Pada hari ini, pasien positif Covid-19 di klaster Secapa AD kembali berkurang setelah dinyatakan negatif usai tes swab kedua. Hari ini tercatat ada 116 pasien yang telah dinyatakan negatif.

"Hasil lab PCR dari swab kedua pasien di Secapa AD sampai dengan pagi ini ada 116 pasien lagi yang dinyatakan negatif," ungkap Kepala Dinas Penerangan AD, Brigjen TNI Nefra Firdaus, melalui keterangannya, Rabu (15/7).

Sementara itu, kata dia, dari hasil pemeriksaan lab PCR dari swab kesatu yang lalu, ada tambahan 27 pasien positif. Itu baru diketahui karena pemeriksaan hasil swab di lab PCR dilakukan bergiliran per gelombang.

"Jadi dari total 1.307, 1.280 ditambah 27, pasien positif Covid-19 di Secapa AD pada pagi ini sudah berkurang 281 orang menjadi tinggal 1.026 orang," kata dia.

Sebelumnya, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa, mengatakan, meski terdapat klaster baru sebanyak 1.280 siswa positif Covid-19, kegiatan pendidikan di Secapa AD tetap berjalan sesuai kurikulum. Pendidikan berjalan bersamaan dengan proses karantina bagi para personel yang positif Covid-19 tersebut.

"Jadi, di dalam kegiatan sehari-hari sesuai jadwal mereka, kita isolasi mereka, tapi bukan di dalam barak saja, tetap keluar (barak), kepada setiap mereka kita belikan obat, kita awasi mereka saat istirahat juga," kata Jenderal Andika di Markas Kodam III/Siliwangi, Kota Bandung, Sabtu (11/7).

Protokol kesehatan di lingkungan sekolah juga diperketat. Pada malam hari, petugas pendidik akan tetap mengawasi dan memastikan para siswa tidur pada saatnya demi menjaga stamina tetap baik meski terinfeksi Covid-19. "Setelah itu mereka juga olahraga, membuat mereka kelelahan," kata dia.

photo
Aturan transportasi di Jabar - (Republika)

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement