REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Medical Emergency Rescue Committe (MER-C) mengapresiasi langkah Fatah dan Hamas bersatu melawan rencana aneksasi Israel Tepi Barat, Palestina.
Menanggapi peristiwa bersejarah ini, Ketua Presidium MER-C, Sarbini Abdul Murad, menyampaikan apresiasi dan dukungan terhadap langkah yang diambil oleh Fatah dan Hamas.
"Kami mengapresiasi dan mendukung kesepakatan bersama Fatah dan Hamas, yang diharapkan dapat menjadi energi dan kekuatan nasional Palestina untuk menghadapi Israel yang didukung secara penuh oleh Amerika Serikat," kata Sarbini melalui pesan tertulis kepada Republika.co.id, Rabu (15/7).
Dia berpandangan, persatuan nasional semua elemen di Palestina akan menjadi kekuatan yang membuat Israel berpikir ulang untuk meneruskan rencananya menganeksasi wilayah Tepi Barat. MER-C menyambut gembira langkah Fatah dan Hamas ini.
"Semoga saling pengertian dan persatuan ini tidak hanya dalam menghadapi aneksasi Tepi Barat saja tapi juga dalam persoalan lainnya," ujarnya.
Sarbini mengatakan, meski ada cara pandang yang berbeda antara Fatah dan Hamas dalam mencapai kemerdekaan, tetapi MER-C berharap hal ini tidak menjadi batu sandungan untuk bersatu.
Apalagi di tengah situasi dan kondisi negara-negara Arab yang dibalut dengan persoalan-persoalan regional yang menyebabkan nasib Palestina terabaikan.
Sebelumnya, para pejabat senior Jibril Rajub mewakili Fatah dari Ramallah dan Saleh al-Arouri mewakili Hamas dari Beirut Libanon melakukan telekonferensi pers bersama pada Kamis (2/7). Dalam telekonferensi pers tersebut, kedua pihak telah sepakat untuk bersatu membangun kesepakatan bersama dalam menghadapi langkah brutal Israel menganeksasi Tepi Barat dan Lembah Jordan.