REPUBLIKA.CO.ID, CAPE TOWN -- Kepala kelompok Muslim utama di Afrika Selatan memuji keputusan Turki pekan lalu untuk mengubah ikon Istanbul Hagia Sophia kembali menjadi masjid. Sebelumnya Hagia Sophia telah beberapa dekade menjadi museum.
"Dewan Yudisial Muslim bangga bahwa Hagia Sophia sebagai masjid dibuka untuk tempat beribadah," kata Syekh Irfaan Abrahams kepada Anadolu Agency, Senin (13/7).
Syekh Irfaan mengucapkan selamat kepada Turki dan Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan atas keputusan tersebut. Ia menyebut ini sebagai titik balik bersejarah.
Dewan Yudisial Muslim juga merilis pernyataan yang menggarisbawahi dukungan mereka untuk keputusan Turki terhadap Hagia Sophia dan pentingnya negara bagi umat Islam.
Diketahui populasi Muslim di Afrika Selatan sebanyak 2 persen dari total populasi 57 juta jiwa. Dewan Yudisial Muslim, didirikan pada tahun 1945, dikenal sebagai salah satu kelompok Muslim paling penting di negara tersebut.
Pada Jumat lalu, pengadilan Turki membatalkan dekrit Kabinet 1934 yang telah mengubah Hagia Sophia menjadi museum. Kemudian membuka jalan untuk tempat itu digunakan kembali sebagai masjid setelah 85 tahun. Sebelum itu, Hagia Sophia telah menjadi masjid selama hampir 500 tahun.