Rabu 15 Jul 2020 15:10 WIB

Sekolah Cendekia Baznas Usung Semangat New Normal

New normal menjadi semangat Sekolah Cendekia Baznas.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Muhammad Hafil
Sekolah Cendekia Baznas Usung Semangat <em>New Normal</em>. Foto ilustrasi: Suasana kegiatan kelas observasi yang diadakan oleh SMP Cendekia Baznas.
Foto: Baznas
Sekolah Cendekia Baznas Usung Semangat New Normal. Foto ilustrasi: Suasana kegiatan kelas observasi yang diadakan oleh SMP Cendekia Baznas.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu program pendidikan yang dikelola oleh Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), Sekolah Cendekia Baznas melakukan penyambutan untuk para siswa pada Senin (13/7). Baznas mengusung semangat new normal, new spirit.

"Sebagai ucapan pembuka mewakili seluruh pimpinan Baznas, dengan ini meresmikan mulainya pendidikan di sekolah cendekia Baznas, marilah kita bersama-sama mengucapkan Basmallah," kata Direktur utama Baznas, Arifin Purwakananta, dalam keterangan tertulisnya kepada Republika, Rabu (15/7).

Baca Juga

Adapun siswa baru sebanyak 64 siswa untuk tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP), 60 siswa untuk Sekolah Menengah Atas (SMA) dan 28 siswa Sekolah Tahfidz Baznas di mana para siswa ini berasal dari 17 provinsi di seluruh Indonesia.

Kegiatan penyambutan siswa baru merupakan kegiatan rutin tahunan, dalam rangka proses penyerahan siswa dari orang tua atau wali kepada pihak sekolah. Pada 2020 proses penyambutan siswa baru Sekolah Cendekia Baznas dengan nuansa berbeda, karena adanya pandemi covid-19.

Proses penyambutan dilakukan secara daring, yang dihadiri langsung oleh Direktur Utama Baznas, M Arifin Purwakananta, Direktur Pendistribusian dan Pendayagunaan Baznas, Irfan Syauqi Beik, Plt Kepala Sekolah Cendekia Baznas, Ahmad Kamaluddin Afif, Ketua Baznas Provinsi Papua, Merza Edy Nadzari, serta perwakilan orang tua atau wali dari para siswa.

"Semoga Sekolah Cendekia Baznas terus menampakkan produktivitasnya, menghasilkan calon penerus bangsa yang unggul dan berprestasi dan selalu menjunjung tinggi nilai-nilai keislaman dalam setiap karyanya," kata Arifin.

Dalam sambutannnya, Arifin menyampaikan, sebagai lembaga program Baznas yang bergerak di bidang pendidikan, sekolah Cendekia Baznas harus terus menjaga komitmennya sebagai model sekolah Islam yang membangun karakter dan mengoptimalkan potensi yakni para siswa sesuai dengan visi.

Sementara itu, Plt Kepala Sekolah Cendekia Baznas, Ahmad Kamaluddin Afif mengatakan, para siswa baru ini merupakan hasil seleksi yang dilangsungkan dari enam bulan lalu mulai dari seleksi berkas, tes akademik, survei faktual, tes Al quran dan psikotes.

"Pembelajaran baru yang sekarang kita usung adalah new normal new spirit, bahwa keterbatasan yang ada tidak menghalangi kita untuk bertumbuh dan berkembang dalam menuntut ilmu. Sekolah telah merancang strategi pembelajaran jarak jauh berbasis daring melalui google classroom, zoom, youtube, whatsapp dan pendampingan telepon langsung kepada peserta didik," ucap Ahmad.

Dalam kondisi pandemi ini, Sekolah Cendekia Baznas telah mendata sebanyak lebih dari 77 persen siswa masih dapat terhubung dengan baik jaringan internet, 20 persen terkendala sinyal, dan sisanya belum memiliki ponsel.

Adapun Sekolah Cendekia Baznas merupakan salah satu program pendidikan yang dikelola Baznas, di mana tujuan didirikan adalah untuk mengakomodir anak dhuafa berprestasi dari seluruh pelosok negeri yang mengalami keterbatasan untuk mendapatkan akses pendidikan karena masalah ekonomi. Setiap siswa menempuh pendidikan sesuai kurikulum dinas pendidikan, pembinaan karakter islam, quran-hadist serta pengembangan potensi sesuai minat dan bakat.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement