Rabu 15 Jul 2020 15:32 WIB

DPRD DIY : Pembangunan Tol Harus Sinergi Pemulihan Ekonomi

Sinergi antara pembangunan tol dan pemulihan ekonomi dapat direncanakan sejak awal.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Yusuf Assidiq
Kendaraan melintas di jalan tol.
Foto: ANTARA/Asprilla Dwi Adha/pras.
Kendaraan melintas di jalan tol.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pembangunan ruas jalan tol Yogyakarta-Solo dan Yogyakarta-Bawen tetap berlanjut. DPRD DIY meminta pembangunan proyek strategis nasional ini harus disinergikan dengan program recovery (pemulihan) ekonomi di DIY yang terdampak Covid-19.

Wakil Ketua DPRD DIY, Huda Tri Yudiana mengatakan, Pemda DIY harus berkoordinasi dengan pemerintah pusat terkait pelaksanaan proyek ini. Sehingga, sinergi antara pembangunan tol dan pemulihan ekonomi dapat direncanakan sejak awal dan detail.

"Jangan sampai jalan sendiri-sendiri antara proyek dan recovery ekonomi. Kalau jalan sendiri dikhawatirkan dampak positif bagi warga DIY akan minimalis. Kuncinya di sinergi dan perencanaan," kata Huda.

Dilakukannya perencanaan sejak awal diharapkan memberi dampak maksimal bagi recovery ekonomi di DIY. Huda menyebut, sinergi ini harus segera dilakukan.

Hal ini mengingat Izin Penetapan Lokasi (IPL) Tol Yogyakarta-Solo sudah ditandatangani Gubernur DIY dan IPL Tol Yogyakarta-Bawen juga tengah diproses. Sinergi antara pembangunan tol dan recovery ekonomi ini, salah satunya dapat dilakukan dengan melibatkan pengusaha dan tenaga kerja lokal.

"Tanpa koordinasi, kita khawatir warga DIY akan menonton saja proyek nasional berjalan dan bahkan hanya akan dapat akibat negatifnya. Seperti kebisingan, kemacetan, dan sebagainya," ujar dia.

Ia meminta pengerjaan proyek ini tidak seperti Yogyakarta International Airport ((YIA). Menurutnya, banyak pengusaha lokal yang menderita kerugian karena imbas dari pembebasan tanah yang dibayar dengan sistem tunda saat pembangunan YIA. 

"Masa pembebasan tanah juga perlu diperhatikan baik-baik agar sesuai ketentuan yang berlaku dan komunikasi baik dengan warga. Kalau ada cagar budaya, melintasi sungai dan sebagainya, harus disikapi secara baik sesuai aturan," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement