REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pembangunan ruas jalan tol Yogyakarta-Solo dan Yogyakarta-Bawen tetap berlanjut. DPRD DIY meminta pembangunan proyek strategis nasional ini harus disinergikan dengan program recovery (pemulihan) ekonomi di DIY yang terdampak Covid-19.
Wakil Ketua DPRD DIY, Huda Tri Yudiana mengatakan, Pemda DIY harus berkoordinasi dengan pemerintah pusat terkait pelaksanaan proyek ini. Sehingga, sinergi antara pembangunan tol dan pemulihan ekonomi dapat direncanakan sejak awal dan detail.
"Jangan sampai jalan sendiri-sendiri antara proyek dan recovery ekonomi. Kalau jalan sendiri dikhawatirkan dampak positif bagi warga DIY akan minimalis. Kuncinya di sinergi dan perencanaan," kata Huda.
Dilakukannya perencanaan sejak awal diharapkan memberi dampak maksimal bagi recovery ekonomi di DIY. Huda menyebut, sinergi ini harus segera dilakukan.
Hal ini mengingat Izin Penetapan Lokasi (IPL) Tol Yogyakarta-Solo sudah ditandatangani Gubernur DIY dan IPL Tol Yogyakarta-Bawen juga tengah diproses. Sinergi antara pembangunan tol dan recovery ekonomi ini, salah satunya dapat dilakukan dengan melibatkan pengusaha dan tenaga kerja lokal.
"Tanpa koordinasi, kita khawatir warga DIY akan menonton saja proyek nasional berjalan dan bahkan hanya akan dapat akibat negatifnya. Seperti kebisingan, kemacetan, dan sebagainya," ujar dia.
Ia meminta pengerjaan proyek ini tidak seperti Yogyakarta International Airport ((YIA). Menurutnya, banyak pengusaha lokal yang menderita kerugian karena imbas dari pembebasan tanah yang dibayar dengan sistem tunda saat pembangunan YIA.
"Masa pembebasan tanah juga perlu diperhatikan baik-baik agar sesuai ketentuan yang berlaku dan komunikasi baik dengan warga. Kalau ada cagar budaya, melintasi sungai dan sebagainya, harus disikapi secara baik sesuai aturan," katanya.