Rabu 15 Jul 2020 15:40 WIB

Bolsonaro Tunjuk Jenderal Militer Jadi Menkes Brasil

Bolsonaro menilai Pazuello hanya sementara menjadi menteri kesehatan.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden Brasil Jair Bolsonaro.
Foto: Eraldo Peres/AP
Presiden Brasil Jair Bolsonaro.

REPUBLIKA.CO.ID, BRASILIA -- Kantor Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) regional, Pan American Health Organization (PAHO) menyatakan keprihatinan terkait tingkat kematian akibat Covid-19 di kawasan. Direktur PAHO Carissa Etienne mengatakan, pihaknya sangat concern terhadap tingkat kematian terutama di Brasil, Meksiko, dan Amerika Serikat (AS).

Di Brasil, meski kasus melonjak, Presiden Jair Bolsonaro dinilai tidak menganggap penting untuk memiliki pakar yang memimpin perang melawan virus.  Alih-alih merangkul pakar, ia justru menunjuk seorang jenderal militer yang tidak memiliki pengalaman untuk menjadi menteri kesehatan. Anggota militer lainnya yang bertugas aktif sekarang juga menjadi bagian dari kementerian Brasil.

Baca Juga

Seperti dilansir laman Anadolu Agency, Jenderal Eduardo Pazuello mengambil alih Kementerian Kesehatan setelah dua menteri keluar di tengah memburuknya krisis di Brasil. Dengan begitu setidaknya sudah ada 25 anggota militer yang ditunjuk dalam pemerintahan. Sebagian besar tanpa pengalaman kesehatan masyarakat.  

Presiden Jair Bolsonaro mengatakan bahwa Pazuello hanya sementara menjadi menteri kesehatan. Meski dia belum menetapkan batas waktu untuk menunjuk orang lain.

 

Pemerintah Brasil melaporkan lebih dari 1.300 kematian dan 41.857 kasus baru dalam 24 jam terakhir. Jika ditotal, negara itu mencatat lebih dari 1,9 juta infeksi Covid-19, dan lebih dari 74 ribu kematian hingga Selasa (14/7) waktu setempat.

Sementara, perjalanan non-penting antara AS dan Meksiko diperkirakan akan tetap ditutup selama 30 hari di tengah lonjakan kasus Covid-19 yang dikonfirmasi di AS. Negara Amerika Tengah ini telah mencatat lebih dari 36 ribu kematian akibat penyakit ini.

Di Venezuela, ibu kotanya Caracas, akan melakukan penutupan ketat pada Rabu untuk menahan penyebaran virus itu. Tindakan itu diumumkan oleh Wakil Presiden Delcy Rodriguez, meskipun tindakan karantina wilayah seharusnya dicabut selama seminggu.

Venezuela telah mengkonfirmasi 10.010 kasus dan 96 kematian. Di antara mereka yang terinfeksi adalah pejabat senior pemerintah termasuk Presiden Majelis Konstitusi Venezuela Diosdado Cabello dan Menteri Perminyakan Tareck El Aissami, keduanya melaporkan telah dites positif pekan lalu.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement